Page 85 - Tata Kelola Pemilu di Indonesia
        P. 85
     2. Pencalonan
                 Dalam sistem proporsional berimbang, metode pencalonan dibedakan
                 atas daftar tertutup dan daftar terbuka. Dalam daftar tertutup, Parpol
                 menetapkan  urutan  daftar  calon.  Pemilih  akan  memberikan  suaranya
                 kepada  Parpol.  Kemudian,  Parpol  yang  akan  menentukan  para  calon
                 terpilih berdasarkan daftar urutan calon yang ada. Sementara itu, dalam
                 daftar terbuka, Parpol menyediakan nama dari para calon. Pemilih akan
                 memberikan  suaranya  kepada  calon  yang  dikehendakinya.  Jika  Parpol
                 mendapat  alokasi  kursi,  maka  para  calon  yang  memperoleh  suara
                 terbanyak yang akan menduduki kursi tersebut.
                 Dalam daftar tertutup, Parpol memiliki kontrol atas para anggotanya di
                 lembaga legislatif dengan sangat tinggi. Dengan demikian, para anggota
                 lembaga  legislatif  benar-benar  merupakan  petugas  partai  di  lembaga
                 legislatif.  Namun  demikian,  daftar  tertutup  mengurangi  akuntabilitas
                 para  calon  terpilih  kepada  konstituennya  karena  mereka  harus  lebih
                 mengedepankan  kepentingan  Parpolnya.  Sebaliknya,  dalam  daftar
                 terbuka, Parpol relatif tidak memiliki kontrol sepenuhnya kepada para
                 anggotanya  di  lembaga  legislatif.  Dengan  demikian,  para  anggota
                 lembaga  legislatif  memiliki  keleluasaan  dengan  mengatasnamakan
                 kepentingan  konstituen.  Namun,  daftar  terbuka  juga  dapat  melahiran
                 para  anggota  lembaga  legislatif  yang  tidak  dapat  dikontrol,  baik  oleh
                 Parpolnya, maupun oleh para konstituennya.
                 Sebagai tambahan, Hazan dan Rahat (2010) menawarkan empat metode
                 seleksi calon yang diselenggarakan oleh Parpol, yaitu:
                 1. Metode  sederhana,  dimulai  dari  tahapan  dimana  pihak  penyeleksi
                    berasal  dari  para  pemilih  (sangat  inklusif),  kemudian  ke  anggota-
                    anggota Parpol, wakil-wakil Parpol, para elit Parpol, sampai ke seorang
                    figur pemimpin Parpol (sangat eksklusif);
                 2. Metode  campuran,  dimana  terdapat  dua  atau  lebih  kelompok
                    penyeleksi yang masing-masing kelompok melakukan proses seleksi dan
                    hasil pencalonan yang final akan disepakati di dalam sebuah forum yang
                    melibatkan semua kelompok penyeleksi tersebut;
                                                                   BAB 3 – SISTEM PEMILU    69





