Page 82 - Tata Kelola Pemilu di Indonesia
P. 82
3. Sistem Lainnya
Terdapat beberapa varian di dalam sistem pemilu lainnya. Salah satunya
adalah Pilihan Tunggal Yang Tidak Dapat Ditransfer (SNTV atau Single Non-
Transferable Vote). Dalam sistem ini, para pemilih memberikan suara
mereka di sebuah dapil yang menyediakan lebih dari satu kursi. Para calon
dengan total suara terbanyak kemudian dinyatakan sebagai pemenang.
Ketika memberikan suaranya, para pemilih memilih calon dan bukan
memilih Parpol. Sejak tahun 2004, Pemilu DPD di Indonesia menggunakan
SNTV.
Menurut Reynolds, Reilly, Ellis et. al. (2016), SNTV memiliki kelebihan dan
kekurangan. Kelebihan dari sistem ini diantaranya adalah:
1. Sistem ini cocok untuk melahirkan para calon perseorangan; dan
2. Mudah dipahami serta mudah diimplementasikan.
Sedangkan kekurangannya adalah:
1. Biasanya menimbulkan banyak suara yang terbuang; dan
2. Mendorong politik klientelistik.
C. Unsur-Unsur dalam Sistem Pemilu
Menurut Reynolds, Reilly, Ellis et. al. (2016), terdapat beberapa unsur dalam
sistem pemilu, yaitu pencalonan, rumusan matematis untuk mengkonversi
suara ke kursi, struktur pemungutan suara, dan besaran dapil (district
magnitude). Sedangkan Gallagher dan Mitchell (2005) mendefinisikan enam
unsur dalam sistem pemilu, yaitu besaran dapil, jumlah pilihan yang dimiliki
oleh para pemilih, struktur surat suara, pencalonan, tingkatan alokasi suara,
dan keterbatasan proporsionalitas. Untuk kepentingan buku ini, unsur
dalam sistem pemilu akan didiskusikan dari dimensi-dimensi berikut ini:
1. Besaran daerah pemilihan (districk magnitude);
2. Pencalonan;
3. Pemberian suara (ballot structure);
4. Formula penghitungan suara dan penentuan calon terpilih; dan
5. Ambang batas; dan
6. penjadwalan penyelenggaraan pemilu.
66 BAB 3 – SISTEM PEMILU

