Page 81 - Tata Kelola Pemilu di Indonesia
P. 81
Berimbang Daftar. Sistem ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Sistem
Daftar Terbuka (pemilih memilih calon) dan Sistem Daftar Tertutup (pemilih
memilih Parpol). Dalam sistem ini, setiap Parpol mengajukan daftar calon
untuk setiap dapil yang menyediakan lebih dari satu kursi. Kemudian, para
pemilih memilih satu Parpol dan/atau calon. Dalam sistem daftar tertutup,
para pemenang ditentukan dari daftar sesuai urutan mereka dalam daftar
calon yang ada. Sedangkan dalam sistem daftar terbuka, para pemilih bisa
mempengaruhi urutan calon dengan memilih sesuai preferensi mereka.
Pemilu DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota di Indonesia sebelum
Pemilu 2009 menggunakan sistem daftar tertutup dan sejak tahun 2009
2
menggunakan sistem daftar terbuka.
Menurut Reynolds, Reilly, Ellis, et. al. (2016), Sistem Perwakilan Berimbang
Daftar memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
1. Sistem ini benar-benar mengkonversi perolehan suara menjadi kursi di
lembaga legislatif;
2. Dalam sistem ini, suara yang terbuang sedikit;
3. Mempermudah Parpol-Parpol kecil untuk mendapatkan perwakilan di
lembaga legislatif;
4. Parpol dapat mengajukan daftar calon dari latar belakang yang beragam;
5. Mendorong terpilihnya wakil-wakil dari kelompok minoritas;
6. Lebih memberikan peluang bagi terpilihnya wanita sebagai anggota
legislatif;
7. Membatasi tumbuhnya “Kerajaan Daerah”;
8. Mengarah kepada pemerintahan yang lebih efisien; dan
9. Membuat pembagian kekuasaan lebih tampak jelas.
Namun demikian, sistem ini juga memiliki beberapa kelemahan yang
diantaranya adalah:
1. Cenderung membuka pemerintahan koalisi dengan kelemahan unsur-
unsur yang ada di dalamnya; dan
2. Tidak memberikan hubungan yang kuat antara anggota legislatif dan
pemilihnya.
2 Di Indonesia, sejak Pemilu 2009, regulasi menyatakan bahwa sistem pemilu DPR, DPRD Provinsi dan
DPRD Kabupaten/Kota adalah sistem proporsional terbuka. Secara populer, sistem proporsional ter-
buka ini kemudian juga seringkali disebut dengan istilah sistem suara terbanyak.
BAB 3 – SISTEM PEMILU 65

