Page 76 - Tata Kelola Pemilu di Indonesia
P. 76

2. Pengaruh terhadap sistem kepartaian;
              Kelebihan  atau  kekurangan  representasi  kemudian  juga  akan
              menentukan  relasi  antara  sistem  pemilu  dan  sistem  kepartaian  yang
              dihasilkan dari pemilu tersebut. Postulat Duverger (1959) mengatakan
              bahwa sistem pluralitas dan sistem mayoritas cenderung menghasilkan
              sistem kepartaian dua partai, sementara sistem perwakilan berimbang
              cenderung menghasilkan sistem multi-partai.

           3. Pengaruh terhadap keterwakilan perempuan dan kelompok minoritas:
              Secara umum,  sistem perwakilan  berimbang  cenderung  menghasilkan
              keterwakilan  perempuan  dan  kelompok  minoritas  yang  lebih  tinggi
              dibandingkan dengan sistem pemilu yang lain.


           Menurut Reynolds, Reilly, Ellis, et. al. (2016), terdapat empat keluarga dari
           sistem pemilu, yaitu sistem pluralitas/mayoritas, sistem campuran, sistem
           perwakilan berimbang (proporsional representation), dan sistem lain-lain.


           Lebih  spesifik  lagi,  terdapat  empat  varian  di  dalam  sistem
           pluralitas/mayoritas,  yaitu  FPTP  (First  Past  the  Post),  TRS  (Two  Round
           System), AV (Alternative Vote), dan BV (Block Vote). Sedangkan di dalam
           sistem campuran terdapat dua varian, yaitu sistem paralel dan sistem MMP
           (Mixed-Member  Proportional).  Untuk  sistem  perwakilan  berimbang,
           terdapat  setidaknya  dua  varian,  yaitu  List  Proportional  Representation
           (Daftar  Perwakilan  Berimbang)  dan  STV  (Single  Transferable  Vote).  Dan
           untuk sistem lain-lain, terdapat tiga varian, yaitu sistem SNTV (Single Non-
           Transferable Votes), LV (Limited Vote), dan BC (Borda Count).


                              Gambar 3.1. Keluarga Sistem Pemilu


















           Sumber: Reynolds, Reilly, Ellis, et. al. (2016; 30)

     60     BAB 3 – SISTEM PEMILU
   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81