Page 71 - Tata Kelola Pemilu di Indonesia
P. 71

campur tangan dan pengaruh siapapun yang mempunyai kepentingan atas
                 perbuatan, tindakan, keputusan dan/atau putusan yang diambil.


                 Prinsip  adil  bermakna  bahwa  dalam  penyelenggaraan  Pemilu,
                 Penyelenggara  Pemilu  menempatkan  segala  sesuatu  sesuai  hak  dan
                 kewajibannya.    Sedangkan     akuntabel    bermakna     bahwa     dalam
                 penyelenggaraan  Pemilu,  Penyelenggara  Pemilu  melaksanakan  tugas,
                 wewenang dan kewajiban dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan
                 hasilnya dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan
                                       6
                 perundang-undangan.

                 Sejalan  dengan  itu  KPU  RI  juga  mengeluarkan  Peraturan  KPU  Nomor  8
                 Tahun  2019  Tentang  Tata  Kerja  KPU,  KPU  Provinsi,  Dan  KPU
                 Kabupaten/Kota. Peraturan itu bertujuan mewujudkan tertib kelembagaan
                 dalam  penyelenggaraan  pemilu,  sebagai  pedoman  bagi  penyelenggara
                 dalam setiap jenjang untuk mewujudkan penyelenggara Pemilu bertindak
                 sesuai dengan asas-asas penyelenggaraan Pemilu.


                 Substansi utama dari peraturan itu memberikan penjabaran atas prinsip-
                 prinsip  penyelenggara  Pemilu  yakni  mandiri,  jujur,  adil,  berkepastian
                 hukum,  tertib,  kepentingan  umum,  terbuka,  proporsional,  profesional,
                 akuntabel,  efektif,  efisien,  dan  aksesibilitas.  Dua  hal  yang  diatur  adalah
                 menyangkut pola kerja dan penegakan kode etik KPU, KPU Provinsi, KPU
                 Kabupaten/Kota, PPK, PPLN, PPS, KPPS dan KPPSLN.


                 Peraturan  ini  menghendaki  agar  KPU  dalam  setiap  jenjang  memiliki
                 pengetahuan tentang tugas, fungsi dan kewenangannya, menempatkan diri
                 dalam pola organisasi baik relasi internal maupun eksternal serta moralitas
                 yang baik. Tentu sasaran yang diharapkan adalah kualitas kerja baik secara
                 organisasi  maupun  sumber  daya  manusia  penyelenggara.  Matutina
                 mengukur  kualitas  sumber  daya  manusia  itu  pada  tiga  aspek  yakni
                 pengetahuan, keterampilan dan abilitas atau kemampuan (Matutina 2001).
                 Pengetahuan  seseorang  sangat  penting  untuk  mendukung  terciptanya
                 kualitas kerja oragnisasi yang  berorientasi  pada  intelejensi  dan  daya  fikir
                 serta  penguasaan   ilmu  yang   luas.  Pengetahuan  yang  luas  harus  pula


              6   Pasal 6 Peraturan DKPP No. 2 Tahun 2019 tentang Kode Etik dan Pedoman Perilaku Penyelenggara
               Pemilu
                                                            BAB 2 – NILAI DAN ASAS PEMILU   55
   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76