Page 70 - Tata Kelola Pemilu di Indonesia
P. 70

menjabat sebagai pengurus, Dewan Pengarah, Dewan Kehormatan, Dewan
           Pembina  pada  struktur  organisasi  kemasyarakatan.  Ketentuan  ini
           dimaksudkan untuk mencegah adanya intervensi pihak lain terhadap kerja-
           kerja penyelenggara. Mengingat banyak pengurus organisasi itu memiliki
           jabatan struktural di pemerintahan maupun sebagai pengurus Parpol.

           Pasal  155  dan  Pasal  159  UU  Pemilu  sebagai  dasar  hukum  pelaksanaan
           Pemilu  (lihat  tabel  2.2.)  memberi  penguatan  terhadap  kerja-kerja
           penyelenggara Pemilu agar lebih mandiri dan profesional. Selain KPU dan
           Bawaslu  sebagai  penyelenggara,  juga  dibentuk  DKPP  dengan  tugas
           memeriksa  dan  memutus  aduan  dan/atau  laporan  adanya  dugaan
           pelanggaran  kode  etik  yang  dilakukan  oleh  anggota  KPU,  anggota  KPU
           provinsi, anggota KPU Kabupaten/Kota, anggota Bawaslu, anggota Bawaslu
                                                              4
           Provinsi  dan  anggota  Bawaslu  Kabupaten/Kota.  DKPP  berkewajiban
           menegakkan  kaidah  atau  norma  etika  yang  berlaku  bagi  Penyelenggara
           Pemilu.


           Pemilu bukan hanya sekedar tuntutan konstitusi, tak sekedar kerja-kerja
           teknis tetapi Pemilu juga mengandung tindakan moral penyelenggaranya.
           Untuk  menjaga  integritas,  kehormatan,  kemadirian  dan  kredibilitas
           penyelenggara Pemilu, DKPP menyusun Peraturan DKPP No. 2 Tahun 2019
           tentang Kode Etik dan Pedoman Perilaku Penyelenggara Pemilu. Kode Etik
           Penyelenggara Pemilu adalah suatu kesatuan asas moral, etika, dan filosofi
           yang  menjadi  pedoman  perilaku  bagi  Penyelenggara  Pemilu  berupa
           kewajiban atau larangan, tindakan dan/atau ucapan yang patut atau tidak
                                                      5
           patut dilakukan oleh Penyelenggara Pemilu.

           Penyelenggara  Pemilu  wajib  menerapkan  prinsip-prinsip  penyelenggara
           Pemilu  dengan  kejujuran,  kemandirian,  adil  dan  akuntabel.  Kejujuran
           memberikan makna bahwa dalam  penyelenggaraan Pemilu, penyelenggara
           Pemilu  didasari  niat  untuk  semata-mata  terselenggaranya  Pemilu  sesuai
           dengan  ketentuan  yang  berlaku  tanpa  adanya  kepentingan  pribadi,
           kelompok  atau  golongan.  Kemandirian  bermakna  bahwa  dalam
           penyelenggaraan  Pemilu,  Penyelenggara  Pemilu  bebas  atau  menolak



        4   Pasal 155/ Pasal 159 UU Pemilu.
        5   Pasal  1  angka  4  Peraturan  DKPP  No.  2  Tahun  2019  tentang  Kode  Etik  dan  Pedoman  Perilaku
          Penyelenggara Pemilu.
     54     BAB 2 – NILAI DAN ASAS PEMILU
   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75