Page 105 - ASTRONOMI DAN ASTROFISIKA
P. 105

2.  Lintang  suatu  bintang  dinyatakan  dengan  deklinasi  ( ,  yang  diukur  dari
                                                                                       )
                             proyeksi bintang di ekuator ke arah bintang itu menuju ke kutub Bumi. Tinggi
                             bintang diukur 0° – 90° jika arahnya menuju KLU dan 0° – -90° jika arahnya
                             menuju KLS.

                                 Dapat kita lihat bahwa deklinasi suatu bintang nyaris tidak berubah dalam
                          kurun waktu yang panjang, walaupun variasi dalam skala kecil tetap terjadi akibat
                          presesi orbit Bumi. Namun sudut jam suatu bintang tentunya berubah tiap jam akibat
                          rotasi Bumi dan tiap hari akibat revolusi Bumi. Oleh karena itu, ditentukanlah suatu
                          ordinat baku yang bersifat tetap yang menunjukkan bujur suatu bintang pada tanggal
                          21 Maret pukul 12.00, yaitu ketika titik Aries  tepat berkulminasi atas pada pukul
                          12.00  waktu  lokal  (vernal  equinox).  Ordinat  inilah  yang  disebut  asensiorekta
                          (ascencio recta) atau kenaikan lurus, yang umumnya dinyatakan dalam jam. Faktor
                          gerak semu harian bintang dikoreksi terhadap waktu lokal (t) dan faktor gerak semu
                          tahunan bintang dikoreksi terhadap Local Siderial Time (LST) atau waktu bintang,
                          yaitu  letak  titik  Aries  pada  hari  itu.  Karena  sudut  jam  titik  Aries  pada  21  Maret
                                                h
                                                                                                    h
                          pukul 12.00 adalah 00 , maka pada pukul 00.00 waktu lokal HA-nya = 12 , inilah
                                                                                                      h
                          yang menjad patokan. Jadi pada tanggal 21 Maret LST-nya adalah pukul 12 , dan
                                              h
                          kembali ke pukul 12  pada 21 Maret berikutnya sehingga pada tanggal 21 Juni, 23
                                                                                                     h
                                                                                        h
                                                                                            h
                          September dan 22 Desember LST-nya berturut-turut adalah 18 , 00 , dan 06 . Jadi
                          LST dapat dicari dengan rumus :

                                        date  23   September
                                 LST                        24   jam                                (5.1)
                                                365

                                                                                 )
                                 Adapun hubungan LST, HA 00 dan asensiorekta (

                                 LST      HA                                                       (5.2)
                                               00

                                                                                          h
                                 Tidak  seperti    yang  berkulminasi  atas  pada  LST  00 ,  Matahari  justru
                          berkulminasi  atas  pada  pukul  12.00  waktu  lokal,  sehingga  perhitungan  HA  tadi
                          adalah HA pada waktu lokal pukul 00.00. Jadi, bujur suatu bintang sebenarnya di
                          langit  pada  suatu  waktu  tertentu  adalah  HA,  sedangkan  bujur  bakunya  adalah   .
                          LST  diukur  dari  titik  A  ke  arah  barat,  sedangkan  asensiorekta  diukur  berlawanan
                          arah gerak semu harian, yaitu dari barat ke timur jika dilihat dari atas horizon. Nilai
                          HA adalah

                                 HA  00  t     HA   t                                              (5.3)
                                             00

                                                                                  h
                                 Dengan t adalah waktu lokal. Misal jika  HA 00   +3 , maka sudut jam bintang
                                                     h
                          pada pukul 03.00 adalah +6  (sedang terbenam). Ingat, saat kulminasi atas maka HA
                              h
                          = 00 .








                                                                       Astronomi dan Astrofisika  104
   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110