Page 21 - C:\Users\ACER\OneDrive\Documents\Flip PDF Professional\BAHAN AJAR IPA SDMI\
P. 21

3. Tradisi Lampung “Ngumbai Sabah”
                       Seperti  yang  kita  ketahui  bahwa  di  Lampung  merupakan  wilayah

             multikultural.  Masyarakat  multikultural  merupakan  masyarakat  yang  terdiri

             dari berbagai suku. Desa Mulyosari Kecamatan Tanjugsari Kabupaten lampung

             Selatan  merupakan  lingkungan  yang  memiliki  masyarakat  dengan  berbagai
             suku  seperti  suku  Sunda,  suku  Jawa,  suku  Palembang,  dan  tentu  saja  suku

             lampung  sendiri.  Desa  Mulyosari  yang  sebagian  besar  wilayahnya  adalah

             pertanian sawah tadah hujan seluas 615 Ha tentu saja menghasilkan padi yang

             cukup  melimpah.  Padi  di  desa  Mulyosari  merupakan  salah  satu  komoditas
             utama di desa tersebut. Banyaknya petani di desa Mulyosari yang berasal dari

             berbagai  suku,  khususnya  suku  jawa  yang  dikenal  sangat  kental  akan  tradisi-

             tradisinya  dan  suku  lampung  yang  tradisinya  tak  kalah  banyak  pula.  Hal
             tersebutlah  yang  memunculkan  suatu  tradisi  yang  memadukan  antara

             kepercayaan suku lampung dan suku jawa, yaitu kegiatan ngumbai sabah dan

             wiwitan yang dilakukan sebelum panen padi dimulai.

                    Wiwitan merupakan salah satu bentuk ritual yang dilakukan masyarakat
             asli  Jawa,  sebagai  bentuk  rasa  syukur/terimakasih  kepada  bumi  sebagai

             “sedulur  sikep”  yang  mempunyai  arti  bahwa  manusia  dan  bumi  merupakan

             saudara  yang  saling  melengkapi.  Wiwitan  juga  sebagai  bentuk  rasa  syukur

             kepada Dewi Sri atau Dewi Padi atas hasil panen yang diperoleh. Wiwitan juga
             berarti mulai, yaitu memulai panen padi yang dibudidayakan sehingga tradisi

             wiwitan dilakukan sebelum panen padi.

                      Upacara ritual tersebut diawali, para petani berkumpul untuk berkarnaval
             menuju  areal  persawahan.  Mereka  mengenakan  pakaian  tradisional  dan

             membawa  uborampe  (perlengkapan)  seperti  ingkung  ayam,  jajan  pasar  dan

             tumpeng.  Orang  tertua  atau  pinisepuh  kemudian  memulai  prosesi  dengan
             berdoa,  lalu  dilanjutkan  memotong  sebagian  padi  sebagai  tanda  padi  sudah

             siap dipanen.











                                                                                                            10
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26