Page 20 - C:\Users\ACER\OneDrive\Documents\Flip PDF Professional\BAHAN AJAR IPA SDMI\
P. 20
"Dialah yang mendatangkan angin sebagai kabar gembira yang mendahului
kedatangan rahmat-Nya (hujan) sehingga apabila (angin itu) telah memikul
awan yang berat, Kami halau ia ke suatu negeri yang mati (tandus), lalu Kami
turunkan hujan di daerah itu. Kemudian Kami tumbuhkan dengan hujan itu
berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-
orang mati agar kamu selalu ingat."
Melalui ayat tersebut, Jalalin menafsirkan bahwa kalimat, (Dan Dialah
yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan
rahmat-Nya) yakni terpencar-pencar sebelum datangnya hujan. Menurut suatu
qiraat dibaca dengan takhfif, yaitu syin disukunkan; dan menurut qiraat lainnya
dengan disukunkan syinnya kemudian memakai nun yang difatahkan sebagai
mashdar.
Menurut qiraat lainnya lagi dengan disukunkan syinnya kemudian
didamahkan huruf sebelumnya sebagai pengganti dari nun, yakni mubsyiran.
Bentuk tunggal (dari yang pertama ialah nusyuurun seperti lafal rasuulun,
sedangkan bentuk tunggal yang kedua ialah basyiirun (sehingga apabila angin
itu membawa) maksudnya meniupkan (mendung yang tebal) yaitu hujan
(Kami halau mendung itu) mega yang mengandung air hujan itu. Di dalam lafal
ini terkandung makna iltifat `anil ghaibiyyah (ke suatu daerah yang tandus)
daerah yang tidak ada tetumbuhannya guna menyuburkannya (lalu Kami
turunkan di daerah itu) di kawasan tersebut (hujan, maka Kami keluarkan
dengan sebab hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah cara
pengeluaran (Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati) dari
kuburan mereka dengan menghidupkan mereka kembali (mudah-mudahan
kamu mengambil pelajaran) kemudian kamu mau beriman.
9