Page 38 - EMODULE TERINTEGRASI PENDEKATAN STEAM TENTANG MATERI SEL_Neat
P. 38
Proses osmosis pada sel hewan terjadi saat kondisi sel dengan lingkungannya ingin
dipertahankan. Cara yang dilakukan adalah dengan mempertahankan konsentrasi zat
dalam sel dengan konsentrasi zat luar sel agar selalu sama. Apabila sel berada pada
larutan hipertonik maka air di dalam sel akan keluar dari dalam sel sehingga sel
mengerut. Peristiwa ini dinamakan penyusutan sel atau krenasi, yang dapat menyebabkan
sel mati. Sebaliknya, jika sel berada pada konsentrasi larutan lebih tinggi dibandingkan
lingkungan luarnya, air di luar sel akan masuk secara osmosis ke dalam sel yang
menyebabkan sel membengkak bahkan pecah (lisis). Kejadian ini akan mengkibatkan sel
pecah atau terjadi hemolisis. Contohnya eritrosit akan mengalami hemolisis jika
dimasukkan ke dalam air (akuades). Untuk pemahaman lebih lanjut silahkan ananda
perhatikan Gambar 25 berikut.
Gambar 25. Osmosis pada sel hewan dan sel tumbuhan
Keadaan hemolisis juga dapat terjadi pada sel tumbuhan. Sel tumbuhan yang berada
pada kondisi hipotonik, misalnya air, bisa mengalami pembengkakan. Kondisi yang
dialami sel tumbuhan ini disebut kondisi turgid atau tekanan turgor. Sebaliknya, sel
tumbuhan dapat pula mengalami kondisi hipertonik. Kondisi yang demikian akan
mengakibatkan cairan protoplasma di dalam sel menyusut melewati dinding sel. Peristiwa
seperti ini dinamakan plasmolisis.
2) Transpor Aktif
Transport aktif merupakan pemindahan zat terlarut melawan gradien konsentrasi,
melintasi membran plasma dari satu sisi yang konsentrasi zat terlarutnya kurang ke sisi yang
konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi, dengan menggunakan energi metabolisme sel
tersebut.
Transport aktif merupakan pemindahan zat terlarut melawan gradien konsentrasi,
melintasi membran plasma dari satu sisi yang konsentrasi zat terlarutnya kurang ke sisi yang
konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi, dengan menggunakan energi metabolisme sel
tersebut.
21