Page 40 - MODUL KEANEAKARAGAMAN HAYATI V.5.9 - DIKI LATU HAR HARI
P. 40
invasif ini mampu merambah semua bagian ekosistem alami/asli dan
menyebabkan punahnya spesies-spesies asli. Dalam skala besar spesies asing
invasif ini mampu merusak ekosistem alami/asli. Beberapa contohnya spesies
invasif di Indonesia adalah ikan nila, ikan sapu-sapu, dan eceng gondok.
Masuknya spesies invasih ini daoat secara sengaja melalui introduksi spesies
komoditas, perdagangan dan kepariwisataan, atau tidak disengaja, melalui
penempelan berbagai spesies makhluk hidup ini pada kapal, kontainer, mobil,
benih, dan tanah.
4. Budidaya monokultur dan dampak negatif rekayasa genetik
Sistem pertanian monokultur yang bertujuan untuk meningkatkan
produktivitas pangan, berpengaruh negatif terhadap jenis-jenis tumbuhan
yang kurang bersifat unggul karena menjadi kurang dibudidayakan sehingga
hilang dari lingkungan dan pada akhirnya menjadi punah. Selain itu,
pemanfaatan bibit unggul yang tahan hama dan penyakit hasil rekayasa
genetika juga dapat menyebabkan erosi plasma nuftah bagi tanaman yang tidak
tahan terhadap hama dan penyakit.
5. Eksploitasi sumber daya alam hayati yang berlebihan
Pertambahan populasi manusia yang sangat cepat mengakibatkan
pengambilan sumber daya alam hayati oleh manusia dapat melebihi batas
regenerasi dan reproduksi dari organisme tersebut. Kenyataan semacam itu
menyebabkan kepunahan pada berbagai jenis makhluk hidup, sehingga
menurunkan keanekaragaman hayati. Contohnya perburuan orangutan untuk
membuat obat, gading gajah untuk dikoleksi, perburuan beruang dan ular atau
buaya untuk pembuatan tas maupun jaket kulit. perubahan dari hutan pantai
menjadi hutan produksi dapat mengakibatkan hilangnya tumbuhan liar yang
penting. Hilangnya jenis-jenis tumbuhan tertentu dapat menyebabkan
BEBISIK “Belajar Biologi Semakin Asik” 33