Page 32 - e-modul sistem koloid
P. 32
E-MODUL SISTEM KOLOID KELAS XI
dengan reaksi pengubahan pelarut. Pengaturan seperti temperatur, konsentrasi,
dan pH ikut berperan dalam pembentukan sol dan dapat mencegah pembentukan
partikel menjadi sangat besar (membentuk endapan).
a. Reaksi redoks
Reaksi redoks adalah reaksi yang disertai perubahan bilangan oksidasi.
Contoh:
1) Pembuatan sol belerang dari reaksi antara hidrogen sulfida (H 2S) dengan
belerang dioksida (SO 2), yaitu dengan mengalirkan gas H 2S kedalam
larutan SO 2 (reaksi oksidasi). Persamaan reaksinya sebagai berikut:
2H 2S(g) + SO 2(aq) → 2H 2O(l) + 3S(s) (koloid)
2) Sol emas dapat diperoleh melalui reduksi emas(III) klorida dengan
formalin. Persamaaan reaksinya sebgai berikut:
2AuCl 3(aq) + CH 4O(aq) + 3H 2O(l) → 2Au(s) + 6HCl(aq) + CH 4O 2(aq)
b. Reaksi substitusi
Reaksi substitusi merupakan suatu reaksi melibatkan pertukaran ion. Koloid
dihasilkan dari pertukaran ion-ion dalam reaktan-reaktannya. Contohnya seperti
pembuatan sol agCl dari larutan AgNO3 dengan mereaksikan larutan tersebut
dengan larutan HCl encer. Berikut persamaan reaksinya:
AgNO 3(aq) + HCl(aq) → AgCl(s) + HNO 3(aq)
c. Hidrolisis
Hidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air. Contoh sol hidroksida besi,
krom dan aluminium dapat dihidrolisis dengan hidrolisis garamnya. Untuk
SISTEM KOLOID
30
UNTUK SISWA KELAS XI SMA/MA