Page 31 - 03.03 Modul Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar
P. 31
c. Dekat
Peristiwa yang dekat akan lebih diminati pembaca. Kedekatan ini bisa
berarti kedekatan secara fisik maupun kepentingan yang sama.
d. Konflik
Peristiwa yang melibatkan konflik antara beberapa pihak, polemik
seputar masalah, bentrokan, termasuk peristiwa kejahatan, akan
menarik diberitakan. Namun yang perlu diingat, misi pemberitaan
konflik bukan dimaksudkan untuk mempertajam konflik tapi justru
untuk menjembatani penyelesaian konflik.
e. Ketokohan
Peristiwa di seputar tokoh idola, panutan dan pemimpin masyarakat
selalu menarik diberitakan, karena dengan ketokohannya mereka telah
menjadi milik publik.
f. Human interest
Peristiwa yang menyentuh rasa kemanusiaan, seperti masalah
kelaparan, bencana alam, sangat bernilai untuk semua orang. Berita
seperti ini juga bisa mengundang empati pembaca.
g. Unik
Keanehan, keganjilan dan hal-hal yang luar biasa dalam kehidupan
manusia, selain memiliki unsur menghibur, juga memberi inspirasi bagi
pembaca.
Hal-hal diatas adalah sejumlah kriteria yang bisa dipakai mengukur
layak tidaknya sebuah peristiwa diangkat menjadi berita. Tentu saja
sebuah ide berita tidak harus memenuhi semua unsur di atas. Sebagian
saja sudah cukup.
3. Memilih Angel atau Sudut Pandang
Bila kita sudah menemukan ide berita, langkah berikutnya adalah memilih
sudut berita (angle). Angle adalah cara seorang wartawan untuk
memaparkan peristiwa dari sudut pandang tertentu. Angle penting untuk
dirumuskan agar cerita yang hendak dirangkai tidak menyimpang ke
berbagai arah. Angle juga membantu kita dalam memilah informasi yang
telah terkumpul. Dengan disiplin pada angle yang telah dipilih, maka cerita
kita akan lebih terfokus, jelas sehingga mudah dimengerti.
Angle akan mudah dibuat dengan menjadikannya sebagai pertanyaan.
Misalnya, mengapa IMB macet? Bagaimana proses macetnya IMB? Dan
24
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar