Page 5 - E-Modul Korosi- A. Muthmainnah
P. 5
atom-atom. Fase yang berbeda akan menyebabkan komposisi berbeda, hal ini juga
dapat memicu terjadinya korosi. Begitupula dengan adanya impurity, presipitasi dan
mechanic trearment pada logam. Pengaruh susunan kimia material akan
mempengaruhi korosi.
Semua logam termasuk baja tahan karat, alumunium dan sebagainya cenderung
akan akan mengalami pengkaratan oleh media korosif. Struktur kristal juga
mempengaruhi korosi. Kurangnya homogenitas struktur dapat menimbulkan efek
galvanik mikro pada material yang menyebabkan pengkaratan. Perbedaan potensial
akan menyebabkan terjadinya aliran elektron bila baja dimasukkan kedalam larutan
elektrolit. Pada material yang mengalami deformasi akan lebih mudah terjadi korosi,
karena butiran dalam material mengalami perubahan bentuk dan susunannya.
Proses pengkaratan terjadi apabila dua logam mempunyai beda potensial
digabungkan dan dimasukkan dalam larutan elektrolit. Permukaan logam yang
mempunyai bentuk akan tertentu menyebabkan terjadinya korosi. Adanya kotoran
pada permukaan material akan menyebabkan korosi karena terperangkapnya
oksigen dalam material. Beberapa pustaka memberikan pengertian yang berbeda-
beda tentang korosi. Untuk itu penulis merangkumnya dalam sebuah tabel yang
ditunjukkan Tabel 1.1.
Aspek lingkungan juga mempengaruhi terjadinya korosi.Lingkungan air atau uap
air dalam jumlah sedikit atau banyak akan mempengaruhi tingkat korosi pada logam.
Reaksinya bukan hanya antara logam dengan oksigen saja, tetapi juga dengan uap air
yang menjadi reaksi elektrokimia. Udara disekitar juga berpegaruh terhadap
terjadinya korosi. Partikel padat yang terbawa oleh aliran ataupun gas dapat
mengikis cat yang merupakan selaput pelindung pada permukaan logam. Bagian yang
rusak akibat pengikisan ini cenderung terkorosi lebih dahulu begitu elektrolit
terbentuk pada permukaannya. Suhu, kelembaban relatif, partikel-partikel abrasif
dan ion-ion agresif yang terkandung dalam udara sekitar sangat mempengaruhi laju
korosi.