Page 213 - FIKIH MA KELAS XI
P. 213
dibuat olehnya atau atau sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi mudharat
(kepada ahli waris). (Allah menetapkan yang demikian itu sebagai) syari'at yang benar-
benar dari Allah. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun." (QS. An-Nisa’ [4]:
11-12)
Adapun beberapa teks Hadis yang terkait dengan pembahasan warisan
adalah sabda Rasulullah Saw.:
َ
َ َ
َ
ََ َََ َ ََََ َ َََ َََ
ََََََََ َ َ
ل ب َ يا أ هرير ة ت علم وا لاف ر ائ ض وعلم وها، فإ ن ه نص ف « : لاله صل ى لاله علي ه وسل م قلَ رسو
َ َ َ َ َ
ا
َ َ َ َ َ َ َ
َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ
َ َ
َ »يء ينزع منأمتي ى،وهوأولش لاعلم وهو ينس
َ َ َ َ
Artinya: "Wahai Abu Hurairah! Belajarlan ilmu faraid (warisan) dan ajarkanlah ilmu
tersebut. Karena sesungguhnya ia merupakan setengah dari ilmu, dan ia akan
dilupakan, dan ia merupakan ilmu yang pertama kali dicabut dari umatku.” (H.R. Ibnu
Majah)
7. Kedudukan Ilmu Mawaris
Ilmu mawaris mempunyai kedudukan yang sangat agung dalam Islam. Ia
menjadi solusi efektif berbagai permasalahan umat terkait pembagian harta waris.
Jika ilmu mawaris diterapkan secara baik, maka semua ahli waris akan
mendapatkan haknya secara proporsional. Mereka tak akan didzalimi ataupun
mendzalimi, karena dilaksanakan sesuai dengan aturan Allah Swt.
Selain apa yang terpaparkan di atas, keutamaan ilmu mawaris juga dapat
dipahami dari ayat-ayat al-Qur’an yang membicarakan persoalan waris. Allah
menerangkan tatacara pembagian harta waris secara gamblang dan terperinci
dalam beberapa ayat-Nya. Ini merupakan indikator yang menegaskan bahwa
persoalan warisan merupakan persoalan yang sangat penting.
Pada beberapa Hadis yang telah disebutkan sebelumnya, Rasulullah juga
mengingatkan umatnya untuk tidak melupakan ilmu mawaris, karena ia
merupakan bagian penting dalam agama.
B. SEBAB-SEBAB SESEORANG MENDAPATKAN WARISAN
Dalam kajian fikih Islam hal-hal yang menyebabkan seseorang mendapatkan
warisan ada 4 yaitu: