Page 58 - E - MODUL EKONOMI KREATIF
P. 58
BAB IV
INDUSTRI KREATIF
PENDAHULUAN
Industri kreatif merupakan salah satu faktor yang menjadi penggerak perekonomian
nasional. Industri kreatif Indonesia semakin berkembang dan diminati pasar global.
Berdasarkan dan kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif, indsutri kuliner, fashion dan
kerajinan memiliki kontribusi besar pada produk dosmetik bruto (PDB) nasiona Indonesia.
Industri kreatif ini bisa disebut juga dengan sebuah aktifitas ekonomi yang terkait
dengan menciptakan atau penggunaan pengetahuan informasi. Di Indonesia industri kreatif
biasa disebut juga dengan industri budaya atau ekonomi kreatif. Industri kreatif tercipta dari
pemanfaatan serta keterampilan yang dimiliki oleh setiap individu untuk bisa membuat
lapangan pekerjaan baru dan juga bisa menciptakan kesejahteraan di daerah. Industri kreatif
merupakan hasil dari kreatifitas dan daya cipta setiap individu.
Industri kreatif juga memberikan peranan penting terhadap perekonomian suatu
negara. Peran industri kreatif bisa meningkatkan global. Sebagian orang berpendapat bahwa
kreativitas manusia adalah sumber daya ekonomi utama. Sehingga saat ini banyak sektor
industri yang lahir dari kreativitas dan inovasi dari setiap individu. Di Indonesia terdapat
berbagai macam sektor yang termasuk ke dalam industri kreatif dan perkembangan setiap
tahunnya semakin meningkat.
DEFENISI INDUSTRI KREATIF
Seperti batasan dan konsep ekonomi maka defenisi, konsep dan batasan industri
kreatif juga sangat berperan, akan tetapi pada umumnya mengacu pada pengertian bagaimana
usaha-usaha mentransformasikan kreativitas individu, kecakapan dan keterampilan ke dalam
bentuk nilai tambah. Beberapa defenisi dan batasan industri kreatif menurut para ahli:
1. Menurut Departemen Perdagangan RI (2009:5) “industri kreatif adalah industri yang
berasal dari pemanfaatan krativitas, keterampilan serta bakat individu untuk
menciptakan kesejahteraan dan lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan
memperdayakan daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.”
58