Page 70 - E - MODUL EKONOMI KREATIF
P. 70
BAB V
SUMBER DAYA EKONOMI KREATIF
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang dikenal sebagai negara kaya dari sumber daya
alamnya, sebagaimana yang disebutkan oleh Kemendikbud Republik Indonesia bahwa
potensi Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia yang terdiri dari hutan, lautan, minyak bumi,
gas alam, batu bara dan lain sebagainya. Kekayaan alam yang dimiliki Indonesia digunakan
untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kelangsungan hidup seluruh rakyat Indonesia
sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Dasar 1945 pasal 33. Namun dengan
adanya era globalisasi telah mengantarkan rakyat Indonesia pada suatu permasalahan yang
berhubungan dengan kehidupan bangsa. Oleh karena itu dalam menghadapi perkembangan
zaman yang diawali dengan adanya inovasi teknologi maupun adanya kemajuan peradaban
masia serta revolusi industri, diperlukan adanya ide-ide/gagasan yang dapat memberikan
perubahan peningkatan pada perekonomian masyarakat. Ide atau gagasan yang diharapkan ini
akan memberikan sebuah gerakan perekonomian yang mampu merubah dunia industri dan
perdagangan di tingkat nasional maupun internasional.
Setelah Departemen Perdagangan Republik Indonesia mengadakan studi mengenai
industri kreatif pada tahun 2007, maka mempertimbangkan keberadaan sektor industri kreatif
di beberapa negara yang memberikan kontribusi pada jumlah Gross Domestic Product (GDP)
dan adanya pertumbuhan industri kreatif yang berlangsung relatif tinggi.
Ekonomi kreatif di Indonesia mulai dikenalkan pada masyarakat sejak pemerintahan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sekitar tahun 2004 setelah munculnya Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA). Kemudian lebih ditingkatkan lagi pada masa pemerintahan Presiden
Joko Widodo mulai dikembangkan dengan mendapat support dari Badan Ekonomi Kreatif
(BEKRAF) yang menaungi industri kreatif. Gagasan baru diharapkan mampu memberikan
dorongan pada masyarakat agar lebih optimis dalam memberikan gagasan maupun ide dalam
bentuk jasa yang nantinya akan menjadi ciri khas kreativitas Tanah Air. Dengan adanya
MEA, seluruh masyarakat yang tinggal di wilayah Asia Tenggara, diharapkan mampu untuk
bersaing secara sehat dengan tidak mengikuti birokrasi di sektor ekonomi.
70