Page 133 - Literasi Keuangan dalam Perspektif Islam - Kusumadyahdewi
P. 133
Pengertian asuransi menurut kitab Undang-Undang
Hukum Dagang, Pasal 246 : “Asuransi atau pertanggungan
adalah suatu perjanjian di mana seseorang penanggung
mengikatkan diri kepada sesorang tertanggung, dengan
menerima sesuatu premi untuk memberikan penggantian
kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan, atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan, yang mungkin terjadi karena suatu
peristiwa tak tertentu”.
Pengertian lain menurut Undang-Undang No.2 Tahun
1992 tentang usaha perasuransian adalah “Asuransi atau
pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih ,
dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada
tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk
memberikan penggantian kepada kepada tertanggung karena
kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan, atau tanggung jawabhukum kepada pihak ketiga
yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu
peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu
pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya
seseorang yang dupertanggungkan”.
Secara umum pengertian asuransi adalah salah satu
mekanisme dari bentuk pengalihan risiko dari tertanggung
kepada pihak penanggung dengan membayar sejumlah premi, di
mana jika terjadi suatu kerugian akibat dari ketidakpastian
(risiko) maka pihak penanggung akan memberikan ganti rugi
kepada tertanggung.
121