Page 58 - Tesis Musdaliva
P. 58
40
istri, begitu pula pekerjaan rumah tangga pada sebagian besar keluarga
petani padi dan keluarga petani hortikultura dilakukan oleh istri.
Penelitian yang dilakukan oleh Qoriah Siti Nurul dan Titik Sumarti
yang dimuat di Jurnal Sodality: Jurnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi,
dan Ekologi Manusia tahun 2008 tentang Analisis Gender dalam Program
Desa Mandiri Pangan (Studi Kasus: Desa Jambakan, Kecamatan Bayat,
Klaten-Jawa Tengah menunjukkan bahwa ditingkat rumah tangga baik
penerima program dan bukan penerima program terjadi ketidakadilan
yang termanifestasikan berupa beban kerja ganda pada perempuan.
Program Desa Mandiri Pangan tidak mengubah pembagian kerja dalam
rumah tangga.
I. Kerangka Berfikir
Gender sebagai konstruksi sosial terhadap perbedaan peran antara
laki-laki dan perempuan sangat terkait dengan kondisi sosial budaya
setempat. Kondisi ini menyebabkan terjadinya perbedaan peranan gender
dalam setiap masyarakat. Akan tetapi, secara umum peranan gender
dapat dibedakan menjadi empat, yaitu peran produktif, peran reproduktif,
peran merawat masyarakat, dan peran di bidang sosial budaya serta
politik. Perbedaan peran ini tidak menjadi persoalan ketika tidak
menimbulkan ketidakadilan dan/atau ketidaksetaraan dalam masyarakat.
Namun, pada beberapa tempat perbedaan peranan ini justru