Page 15 - e-modul bab 5 PAI
P. 15

adalah  dengan  manajemen  hati  terhadap  rasa  cinta.  Berikut  ini
                   beberapa cara yang bisa dilakukan.
                      a.  Menyadari  bahwa  pacaran  hukumnya  haram  dan  menda-
                          tangkan dosa.
                      b.  Menyadari  beragam  dampak  negatif  pacaran  yang  terjadi  di

                          sekitar kita.
                      c.  Meyakini bahwa jodoh kita sudah ditentukan oleh  Allah Yang
                          Maha Tahu. Sehingga tidak perlu merasa galau bila tidak punya
                          pacar.
                      d.  Meyakini  bahwa  dengan  menjalankan  perintah  Allah  untuk
                          tidak  pacaran,  Allah  kelak  akan  memberikan jodoh yang  baik
                          untuk  kita.  Muslim  dan  muslimah  yang  baik  hanya  pantas
                          untuk muslim dan muslimah yang baik pula.
                      e.  Diniati untuk puasa pacaran. Dengan menunda pacaran sampai
                          waktu  kita  menikah,  maka  saat  kita  melakukannya  nanti

                          dengan pasangan sah kita akan terasa luar biasa.
                      f.  Fokuskan  segenap  pikiran  dan  energi  pada  studi  atau
                          pekerjaan.  Bila masih  memiliki  energi  lebih dan  waktu  luang,
                          manfaatkan dengan mengikuti berbagai kegiatan positif.
                      g.  Fokuskan usaha dan tenaga untuk meraih cita-cita.
                      h.  Kuatkan  tekad untuk membahagiakan orang  tua terlebih dulu
                          sebelum membahagiakan orang lain

                      i.  Agar  tidak  kesepian,  bertemanlah  dengan  banyak  orang  baik.
                          Upayakan untuk memiliki sahabat dekat sebagai teman berbagi
                          cerita dan rasa suka dan duka.

                   D. Meraih Keluarga Berkah Dalam Bingkai Pernikahan
                          Dalam  bahasa  Arab,  barokah  atau  berkah  bermakna  tetapnya
                   sesuatu,  dan  bisa  juga  bermakna  bertambah  atau  berkembangnya
                   sesuatu. Mirip dengan makna ini,  dalam al-Qur’an dan hadis, berkah
                   adalah langgengnya kebaikan, kadang pula bermakna bertambahnya
                   kebaikan dan bahkan bisa bermakna kedua-duanya (Tuasikal, 2010).

                          Sebuah  kenikmatan  dipandang  berkah  bila  ‎meningkatkan
                   kebaikan  orang  yang  memiliki  nikmat  tersebut.  Karena  berkah
                   artinya  bertambahnya  kebaikan,  maka  berkah  tidak  identik  ‎dengan
                   banyak  atau  melimpah,  artinya  sesuatu  yang  berkah  bisa  banyak
                   melimpah  bisa  ‎juga  tidak,  yang  penting  kenikmatan  itu  membuat
                   seseorang ‎semakin dekat dengan Allah SWT (Hasyim, 2012).‎







                                                           14
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20