Page 76 - MODUL KIMIA
P. 76

7.1 PENDAHULUAN


                        Sebelum membahas sistem koloid, perlu diketahui apa itu campuran. Campuran adalah suatu

                 zat  dicampurkan  dengan  zat  lain,  maka  akan  terjadi  penyebaran  secara  merata  dari  suatu  zat  ke
                 dalam zat lain. Zat yang didispersikan disebut fase terdispersi, sedangkan medium yang digunakan

                 untuk  mendispersikan  disebut  medium  pendispersi.  Contoh:  tepung  kanji  dimasukkan  ke  dalam  air
                 panas maka akan membentuk sistem dispersi. Di sini air sebagai medium pendispersi, dan tepung

                 kanji sebagai zat terdispersi. Berdasarkan ukuran partikelnya, sistem dispersi dibedakan menjadi tiga

                 kelompok, yaitu suspensi, koloid, larutan.

                 1.  Larutan

                        Larutan merupakan campuran homogen yang memiliki

                 dimensi  berupa  molekul  kecil  atau  ion  yang  berdiri  sendiri.
                 Partikel ini tersebar merata dalam komponen lainnya sehingga

                 tercipta  satu  fase  homogen.  Larutan  terdiri  dari  satu  fase
                 sehingga ketika disaring tidak terdapat residu. Contohnya gula

                 yang dilarutkan kedalam air.

                                                                                   Gambar 7.1 Larutan Gula
                 2.  Suspensi
                        Suspensi  merupakakn  sistem  dispersi  dengan  ukuran  relatif  besar  tersebar  merata  dalam

                 medium  pendispersinya.  Pada  umumnya  suspensi  merupakan  campuran  heterogen.  Contoh:  Air

                 sungai  yang  keruh,  campuran  kopi  dengan  air,  campuran  air  dengan  pasir,  dan  campuran  minyak
                 dengan air.


                                                                          Gambar 7.2 Kolam Ikan yang airnya
                                                                          Keruh Salah Satu Contoh Suspensi












                 3.  Koloid


                        Istilah  koloid  pertama  kali  diperkenalkan  oleh  Thomas  Graham

                 (1861).  Koloid  berasal  dari  kata  “kolia”,  yang  artinya  “lem”.  Umumnya
                 koloid mempunyai ukuran partikel antara 1 nm – 100 nm. Diamati dengan

                 menggunakan mikroskop ultra. Contoh: Sabun, susu, jelli, mentega, selai,
                                                                                    Gambar 7.3 Susu Salah Satu
                                                                                          Contoh Koloid   72
   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81