Page 121 - E-Modul Mikrobiologi Ulii
P. 121

1. Macam-macam Disinfeksi




                       Terdapat  3  tingkatan  desinfeksi  yaitu  desinfeksi  tingkat  tinggi,  membunuh  semua

             organisme kecuali spora bakteri; desinfeksi tingkat sedang, membunuh bakteri kebanyakan
             jamur kecuali spora bakteri; dan desinfeksi tingkat rendah, membunuh kebanyakan bakteri,

             beberapa virus, dan beberapa jamur, tetapi tidak dapat membunuh mikroorganisme yang

             resisten,  seperti  basil  tuberkel  dan  spora  bakteri.  Tingkatan  disinfeksi  dibagi  menjadi
             desinfeksi tingkat tinggi (DTT), desinfeksi tingkat sedang, dan desinfeksi tingkat rendah



                     Disinfeksi  kimia  adalah  pemberian  bahan  kimia  cair  untuk  menghilangkan  sebagian

             besar mikroorganisme patogen (kcuali spora bakteri) yang terdapat pada benda mati atau
             permukaan  benda.  Desinfeksi  cair  memiliki  daya  antimikroba  yan  lebih  rendah

             dibandingkan sterilisasi lain. Beberapa contoh alat yang didesinfeksi secara kimiawi adalah

             peralatan  endoskopi  yang  tak  dapat  disterilkan,  permukaan  lingkungan,  alat  akses

             intravena,  dan  pelestarian  spesimen.  Desinfektan  yang  sering  digunakan  dalam  proses
             desinfeksi antara lain:



             Alkohol
             Alkohol  (etil  dan  isopropil  alkohol)  merupakan  bakterisida  yang  cepat,  dapat  berfungsi

             sebagai  tuberculocidal,  fungisida,  dan  membasmi  virus,  tetapi  tidak  berfungsi  sebagai

             sporicidal, dan dapat mendenaturasi protein melalui kemampuannya melakukan dehidrasi.
             contoh : SANITER Air Sanitizer Aerosol, Stella Disinfectant Fabric Spray, dll
















                                             Gambar 28. Alkohol

             Fenol (asam karboksilat)
             Fenol digunakan secara luas sebagai desinfektan dan antiseptik. Golongan fenol diketahui

             memiliki aktivitas antimikrobial yang bersifat bakterisidal namun tidak bersifat sporisidal.
             Efektifitas  fenol  sebagai  57  desinfektan  pada  konsentrasi  2-5%  dengan  mendenaturasi

             protein dan merusak membran sel bakteri serta aktif pada pH asam. Saat ini fenol jarang

             digunakan sebagai antiseptik karena dapat mengiritasi kulit. Senyawa fenolik yang sering
             digunakan adalah cresol.





                                                                                                                  114
   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126