Page 4 - REAKSI SEnyawa organik MONOFUNGSI
P. 4

ketika dibakar dengan oksigen. Selain itu, alkuna juga digunakan dalam
                        sintesis  senyawa  kimia  kompleks,  seperti  obat-obatan  dan  bahan  kimia
                        khusus, yang menambah nilai ekonomi dan fungsional dari senyawa ini.


                        1.1. Struktur senyawa alkena dan alkuna
                               Alkena merupakan golongan hidrokarbon yang mengandung ikatan
                        rangkap karbon ke karbon (R-C=C-R) dalam struktur molekulnya. Ikatan

                        rangkap  ini  adalah  ciri  khas  dari  alkena,  yang  menjadikannya  sebagai
                        hidrokarbon  tak  jenuh.  Nama  lama  yang  masih  sering  digunakan  untuk
                        alkena adalah "olefin." Alkena paling sederhana, etena (juga dikenal sebagai

                        etilena), memiliki rumus kimia C2H4. Secara historis, etena disebut sebagai
                        "gas olefiant" (dari bahasa Latin "oleum" yang berarti minyak, dan "facere"
                        yang berarti membuat) karena etena bereaksi dengan klorin membentuk
                        dikloroetana (C2H4Cl2), yang merupakan cairan dengan konsistensi seperti

                        minyak.
                               Alkuna  adalah  golongan  hidrokarbon  dengan  ikatan  rangkap  tiga
                        karbon-karbon (R-C      C-R) dalam molekulnya, yang menjadikannya lebih

                        tak  jenuh  dibandingkan  alkena.  Ikatan  rangkap  tiga  ini  memberikan
                        reaktivitas  dan  sifat  fisik  yang  unik  pada  alkuna.  Nama  umum  untuk
                        keluarga hidrokarbon ini adalah "asetilena," yang dinamai sesuai dengan
                        alkuna  paling  sederhana,  asetilena  (HC≡CH),  yang  banyak  digunakan

                        dalam  industri  untuk  pengelasan  dan  pemotongan  logam  karena  suhu
                        pembakarannya yang sangat tinggi.


                        1.2. Sifat fisika dan kimia alkena dan alkuna
                        1.2.1. Sifat fisika alkena dan alkuna
                               Alkena dan alkuna memiliki sifat fisika yang mirip dengan alkana.
                        Dibandingkan dengan alkana dan alkena , alkuna memiliki titik didih yang
                        sedikit lebih tinggi. Etana memiliki titik didih -88,6 ºC, sedangkan etena -

                        103,7 ºC dan etuna memiliki titik didih yang lebih tinggi, yaitu -84,0 ºC.
                        Hal ini disebabkan ikatan rangkap tiga memusatkan lebih banyak kerapatan
                        elektron,  sehingga  alkuna  lebih  mudah  terpolarisasi  dan  meningkatkan

                        intensitas gaya Dispersi London (elektron yang lebih mudah terpolarisasi
                        berarti  lebih  mudah  membentuk  dipol  sementara).  Peningkatan  jumlah
                        atom karbon menghasilkan titik didih yang lebih tinggi. Perhatikan tabel
                        1.1 yang menunjukkan titik didih alkena dan alkuna.





                            2   REAKSI SENYAWA OGANIK MONOFUNGSI
   1   2   3   4   5   6   7   8   9