Page 5 - REAKSI SEnyawa organik MONOFUNGSI
P. 5
Chapter 1 Alkena dan alkuna
Tabel 1.1. Titik didih beberapa senyawa alkena dan alkuna
Senyawa Struktur Titik didih C
0
Alkena:
Etena (etilena) CH2=CH2 -102
Propena (propilena) CH3CH=CH2 -48
Metil propena (isobutilena) (CH3)2C=CH2 -7
1-butena CH3CH2CH=CH2 -6
1-pentena CH3CH2CH2CH=CH2 30
Alena CH2=C=CH2 -34,5
Isoprene CH2=C(CH3)2CH=CH2 -34
Alkuna:
Etuna (asetilena) CH≡CH -75
Propuna CH3CH≡CH -23
1-butuna CH3CH2CH≡CH 8,1
2-butuna CH3CH≡CHCH3 27
Alkena dan alkuna yang mengandung hingga empat atom karbon
(kecuali 2-butuna) umumnya berbentuk gas pada suhu ruang. Sifat
nonpolar dari alkena dan alkuna membuatnya mudah larut dalam pelarut
nonpolar atau pelarut dengan polaritas rendah, seperti heksana atau
toluena. Namun, senyawa-senyawa ini hanya sedikit larut dalam air karena
perbedaan polaritas yang signifikan. Di antara keduanya, alkuna cenderung
sedikit lebih larut dalam air dibandingkan alkena. Densitas alkena dan
alkuna juga lebih rendah dibandingkan dengan air, sehingga senyawa-
senyawa ini cenderung mengapung ketika dicampur dengan air.
1.2.2. Sifat kimia alkena dan alkuna
Sifat kimia alkena dan alkuna sangat dipengaruhi oleh ikatan
rangkap yang mereka miliki. Alkena dengan ikatan rangkap dua (C=C) dan
alkuna dengan ikatan rangkap tiga (C≡C) memiliki reaktivitas yang lebih
tinggi dibandingkan alkana. Mereka dapat mengalami berbagai reaksi adisi,
di mana atom atau molekul lain dapat bergabung ke dalam ikatan rangkap
ini. Reaksi adisi yang umum meliputi adisi halogen, hidrogen, dan air, yang
menghasilkan senyawa baru dengan karakteristik berbeda.
REAKSI SENYAWA OGANIK MONOFUNGSI 3