Page 6 - sempelbuku
P. 6
10
didampingi nenek dan bibi .
Aku mengayunkan kaki, selangkah, dua langkah. Tiba-
tiba aku terjatuh di tengah - tengah antara nenek dan bibi.
Saat jatuh seperti itu biasanya aku akan merangkak untuk
mencari sesuatu yang bisa dipegang. Namun, tanpa diduga aku
langsung jongkok dan berdiri sendiri, padahal sebelumnya aku
tidak bisa jongkok sendiri dan harus ada yang memegangku.
Nenek yang melihat kejadian itu langsung berkata kepadaku,
“Neng atos, ti ngawitan ayeuna Neng teu kengeng ngarondang
deui, da ayeuna mah Neng atos tiasa papah nyalira, janten
11
lamun kamanamana Neng kedah papah.”
Alhamdulillah, di usia lima tahun aku mulai bisa berjalan
lancar walaupun tidak bisa berjalan normal seperti yang lain.
6. Aku Diminta Berdoa
eski aku bisa berjalan, tapi caraku berjalan, berbeda.
Teman-teman seusiaku bisa bermain di luar rumah
Mdengan berlarian ke sana kemari, sementara aku
hanya bisa duduk memandangi mereka.
“Duh... bahagianya mereka lari-lari ke sana-sini.” Pikiran
seperti itu sempat terbesit dalam benakku. Rasa iri pun
menghinggapi hati ini. Betapa tidak? Usaha demi usaha sudah
dilakukan, tapi hanya sedikit yang membuahkan hasil.
Dari situlah mulai ada pertanyaan dalam benakku, “Ya
10
Adik ibu
11
Neng, mulai sekarang Neng enggak boleh merangkak lagi karena sekarang Neng
sudah bisa berjalan sendiri. Jadi kalau ke mana-mana Neng harus berjalan.
20 | Roda Berputar dalam Cahaya