Page 67 - MAJALAH MULIA EDISI OKTOBER 2021 VERSI ONLINE-dikompresi
P. 67
yang dicintai Rasulullah dan pilihann- la.
ya adalah apa yang dipilih Rasulullah, Para lelaki, kata Asma’ bisa shalat
hingga Allah mengabarkan Surga un- Jum’at, berjamaah shalat lima wak-
tuk kedua wanita mulia ini. tu, menjenguk orang sakit, menyertai
Ada kisah Ummu Sulaim, ibunda jenazah, pergi haji, bahkan dapat ber-
Anas bin Malik, yang juga mendapat jihad di jalan Allah. Sementara dirinya,
kabar gembira dengan SurgaNya, hanya menjaga harta, menjahitkan
langsung dari lisan Rasulullah . Da- baju, dan memelihara anak-anak saja.
lam hadits Anas dikatakan, bahwa “Apakah kami tidak mendapatkan pa-
ketika masuk jannah, Nabi men- hala yang sama dengan mereka?” ka-
dengar suara terompah seseorang. tanya.
“Suara siapa ini?” tanya beliau. Kata Begitu mendengar pertanyan ini,
para malaikat, “Itu suara Ghumaisha’ Beliau berpaling kepada para sha-
binti Milhan, ibunda Anas bin Malik.” habatnya dan bersabda, “Pernahkah
(HR: Muslim). kalian mendengar sebuah pertanyaan
Ummu Sulaim adalah mukminah yang lebih baik daripada pertanyaan
yang cerdas dan sangat teguh den- wanita ini?” Para shahabat ra berka-
gan keimanannya, lagi penyabar. ta, “Ya Rasulullah, bahkan kami tidak
Setelah suami pertamanya mangkat, menduga bahwa kaum wanita akan
Ummu Sulaim menikah dengan Abu bertanya seperti itu.”
Thalhah. Ketika meminangnya, Abu Nabi bersabda, “Dengarkanlah,
Thalhah masih dalam keadaan musy- dan perhatikanlah dengan seksama,
rik, sehingga Ummu Sulaim menolak kemudian sampaikanlah kepada para
pinangannya sampai Abu Thalhah wanita muslimah yang mengirimmu
mau masuk Islam. ke sini. Apabila istri selalu berbuat
Anas mengisahkan cerita ini dari baik kepada suaminya, dan mem-
ibunya, “Sungguh tidak pantas seo- bahagiakannya, maka kalian akan
rang musyrik menikahiku. Tidakkah mendapatkan pahala yang sama
Engkau tahu, wahai Abu Thalhah, dengan yang diamalkan oleh suami
bahwa berhala-berhala sesembahan- kalian.” Mendengar jawaban Baginda
mu itu dipahat oleh budak dari suku Nabi ﷺ, Sayyidatina Asma’ sangat
Anu,” sindir Ummu Sulaim. “Jika kau gembira, kemudian ia segera kembali.
sulut dengan api pun, ia akan terba- (dari kitab Usudul Ghabah).
kar,” lanjutnya. Ya, para mukminah pun iri dengan
Tak lama kemudian, Abu Thalhah amal sholeh dan pahala yang begi-
menyatakan keislamannya. “Aku tel- tu besar bagi kaum laki-laki. Mereka
ah menerima agama yang kau tawar- bukan iri karena peran, kedudukan
kan,” kata Abu Thalhah kepada Ummu dan harta, atau ‘kesetaraan’ ala fem-
Sulaim. Maka berlangsunglah pernika- inisme. Mereka iri demi pahala dan
han mereka. “Dan Ummu Sulaim tak Surga, hingga Allah dan RasulNya lay-
meminta mahar apa pun selain keisla- ak memberikan pahala yang seband-
man Abu Thalhah,” kata Anas. ing dengan pengorbanan dan kesaba-
Sayyidatina Asma’ binti Yazid An- rannya.
shari ra adalah seorang shahabiyah. Allah telah menempatkan hak dan
Suatu ketika ia mendatangi Nabi kemuliaan terbaik pada diri para wan-
mewakili utusan para wanita. ita, dan Islam telah menerangkan den-
Kepada Nabi, Asma’ mengadu, gan serangkaian hukum-hukumNya.
bahwa wanita, selalu tinggal di da- Keshalehan wanita mukmin, adalah
lam rumah, dibatasi oleh hijab-hijab, kecantikan sejati. Akhlak dan kes-
dan sibuk berkhidmat kepada suami. halehan mereka, adalah harta yang
Meraka hanya mengandung anak- tak ternilai, yang setiap tetes ilmunya
anak, sedangkan kaum laki-laki dapat hanya mampu ditebus dengan istana
melakukan amalan yang penuh paha- Surga. *
Safar 1443/Oktober 2021 | MULIA 65