Page 53 - BAHAN AJAR Microteaching
P. 53
c. Mempertahankan keadaan yang stabil dalam suasana kelas, sehingga bila
terjadi gangguan dalam belajar mengajar dapat dikurangi dan hindari.
d. Melayani dan membimbing perbedaan individual peserta didik.
e. Mengatur semua perlengkapan dan peralatan yang memungkinkan
peserta didik belajar sesuai dengan lingkungan social, emosional dan
intelektual peserta didik dalam kelas.
Tujuan khususnya adalah mengembangkan kemampuan peserta didik
dalam menggunakan alat-alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang
memungkinkan peserta didik bekerja dan belajar, serta membantu peserta
didik untuk memperoleh hasil yang diharapkan emampuan mengelola kelas
harus dimiliki oleh setiap guru, karena guru adalah pihak yang berhubungan
secara langsung dengan peserta didik. Guru harus mengetahui kondisi dan
kekhususan masing-masing kelas, baik yang menyangkut peserta didik
maupun yang menyangkut lingkungan fisiknya. Pengelolaan kelas berdasarkan
pendekatannya dapat diklasifikasikan kedalam dua pengertian, yaitu (1)
berdasarkan pendekatan otoriter, (2) pendekatan permisif dan (3) pendekatan
modifikasi perilaku. Setiap pendekatan tersebut memiliki karakteristik yang
berbeda, sehingga penerapan dan pengembangan pengelolaan kelas dilakukan
tergantung dari pendekatan pengelolaan mana yang menjadi rujukan yang
dipakai oleh guru.
Pertama, berdasarkan pendekatan otoriter; yaitu peran guru dalam
menciptakan dan memelihara tata tertib kelas melalui penerapan disiplin yang
ketat Pendekatan otoriter disini bukan berarti guru memiliki kekuasaan yang
sewenang-wenang tanpa batas-batas tertentu atau tanpa aturan nilai-nilai
pendidikan Oleh karena itu, setiap tindakan yang dilakukan oleh guru harus
berpedoman pada nilai-nilai luhur pendidikan dan harus selalu dilaksanakan
dalam batas-batas atau koridor kemanusiaan. Kedua, pendekatan permisif;
Dari sudut pandang permisif, fungsi guru adalah menciptakan kondisi agar
siswa merasa aman dan nyaman selama proses pembelajaran, tanpa harus
merasa takut dan tertekan. Pendekatan permisif dalam pengelolaan kelas