Page 54 - BAHAN AJAR Microteaching
P. 54

bukan berarti siswa bebas tanpa batas. Masih ada aturan atau tata tertib, hanya

                        aturannya  tidak  mengikat  siswa.  Sehingga  ketika  siswa  menjalani  proses

                        pembelajaran, mereka tidak akan merasa terpelintir, apalagi takut dihukum
                        atau dihukum.

                             Kita bisa melihat perbedaan antara pendekatan otoriter dan pendekatan
                        permisif, yang terletak pada penerapan disiplin. Dalam pendekatan otoriter,

                        sekolah/guru yang membuat aturan/ketentuan wajib (ketat) harus dipatuhi.

                        Menyiratkan  bahwa  sistem  penghargaan  dan  sanksi  sering  diterapkan.
                        Sedangkan pendekatan permisif, aturan yang dibuat oleh sekolah / guru tidak

                        terlalu membatasi siswa, pada dasarnya siswa memiliki "kebebasan" untuk ''

                        melakukan aktivitas sesuai keinginannya. Jadi ini berarti pendekatan otoriter,
                        bukan  kekuasaan,  menjadi  segalanya,  seperti  halnya  pendekatan  permisif

                        tidak berarti siswa dapat melakukan apa saja yang mereka inginkan. Apalagi
                        baik  otoriter  maupun  permisif,  penerapannya  sama  demi  proses

                        pembelajaran.

                             Ketiga, pendekatan modifikasi perilaku; Pendekatan ini didasarkan pada
                        premis bahwa manajemen kelas adalah proses perubahan perilaku. Ide pokok

                        dari pendekatan ini adalah bahwa pengelolaan kelas merupakan upaya untuk

                        mengembangkan dan memfasilitasi perubahan perilaku positif oleh siswa dan
                        berusaha  semaksimal  mungkin  untuk  mencegah/memperkuat  munculnya

                        perilaku negatif dan positif untuk memperbaiki perilaku negatif yang terjadi

                        pada  siswa.  Mengelola  pendekatan  modifikasi  perilaku  pada  dasarnya
                        merupakan  kombinasi  pendekatan  otoriter  dan  permisif.  Pendekatan

                        modifikasi perilaku mengakui bahwa setiap siswa harus memiliki karakteristik

                        positif dan negatif, dapat menyambut dan memberikan solusi.
                             Semua  pendekatan  pengelolaan  kelas  di  atas  memiliki  kelebihan  dan

                        kekurangan, sehingga ketiganya dapat dijadikan sebagai alternatif pendekatan

                        untuk diterapkan, tinggal bagaimana guru menyesuaikan diri dengan situasi
                        dan  kondisi  serta  kebutuhan  yang  muncul  pada  saat  pembelajaran.  Pada

                        dasarnya  inti  dari  pengertian  pengelolaan  kelas  adalah:  Kemampuan
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59