Page 9 - 21A_Kelompok 2_Bookchapter Fismod (Relativitas Khusus 2)_Revisi
P. 9
Massa benda yang bergerak dengan kelajuan v relatif terhadap pengamat menjadi lebih besar
daripada massa ketika benda diam terhadap pengamat dengan faktor
/√ − /
Pertumbuhan massa ini berlaku timbal balik terhadap pengamat di S’
=
dan
=
Diukur dari bumi, sebuah roket yang sedang meluncur lebih pendek daripada roket
kembarnya yang diam di bumi, dan massanya menjadi lebih besar. Sedangkan, terhadap orang
dalam roket yang meluncur, roket di bumi kelihatan lebih pendek dan mempunyai massa yang
lebih besar. Tentu saja efek ini tidak teramati karena sangat kecil untuk roket dengan kelajuan yang
kita kenal. Persamaan 1.7 diplot dalam Gambar 1-8. Pertambahan massa relativistik hanya penting
untuk kelajuan yang mendekati kelajuan cahaya. Pada kelajuan sepersepuluh kelajuan cahaya
pertambahan massanya hanya 0,5 persen, tetapi pertambahannya melebihi 100 persen pada
kelajuan sembilan per sepuluh kelajuan cahaya. Hanya partikel atomik seperti elektron, proton,
meson, dan sebagainya yang bisa mempunyai kelajuan cukup tinggi sehingga efek relativistiknya
dapat terukur, dan dalam mempersoalkan partikel-partikel ini hukum fisika yang "biasa" tidak
dapat dipakai. Menurut sejarahnya Pers. 1.7 ditemukan oleh Bucherer dalam tahun 1908. Ia
mendapatkan rasio / yaitu rasio muatan terhadap massa untuk elektron lebih kecil untuk
elektron berkelajuan tinggi daripada elektron berkelajuan rendah. Persamaan ini, seperti juga
persamaan relativitas khusus yang lain, telah dibuktikan melalui begitu banyak eksperimen
sehingga sekarang dikenal sebagai rumusan dasar dalam fisika.
6