Page 63 - Dinamika Pengaturan dan Permasalahan Tanah Ulayat
P. 63

44    Dr. Julius Sembiring, S.H., MPA.


            ini terdapat 1.457 desa pakraman di Bali berdasarkan hasil
            pendataan dari Majelis Desa Pakraman pada tahun 2008. 61
                Di  Maluku  Utara, desa adat dikenal dengan  nama
            soa.  Soa ini mempunyai keotonoman  dan  sejarah
            perkembangannya dibedakan dalam  periode  pra-
            kesultanan dengan pasca-kesultanan. Terdapat 41 (empat
            puluh  satu)  soa   di  Maluku Utara,  yaitu  Soa Sio (9),
                           62
            Sangaji  (9),  Heku  (12),  Cim  (11).  Ke empat  kelompok  ini
            disebut dengan  Gam Raha  atau Empat Kekuatan Besar
            yang  merupakan kekuasaan  tertinggi  dalam  struktur
            pemerintahan  Kesultanan Ternate.   Menurut Abdul
                                              63


                I Bali Pada Seminar Masalah eksistensi Tanah Pekarangan
                Desa dan  Tanah  Ayahan  Desa’ dalam  Seminar  Tanah
                Pekarangan  Desa dan  Tanah  Ayahan  Desa Ditinjau Dari
                Aspek Agama Hindu, Aspek Lembaga Desa (Desa Adat) dan
                Aspek Hukum Adat Bali, pada tanggal 1 Nopember 1995 di
                Bali, hlm.2.

            61  Keterangan Wayan P. Windia di Banjar Nyuh Kuning Desa
                Mas Kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar pada Tim PAH I
                DPD RI tanggal 6 Agustus 2009.

            62  Masing-masing  soa tersebut  mempunyai tugas  dan
                tanggung-jawab  yang  berbeda-beda  dalam  sistem
                pemerintahan  Kesultanan Ternate.  Soa-Sio dan  Sangaji
                merupakan Bobato 18 (Dewan 18) yang memegang kekuasaan
                legislatif  dan berhak mengajukan  calon Sultan kepada
                Gam Raha, sedangkan  Heku adalah  para  soa pemegang
                angkatan laut di Kesultanan Ternate, dan Cim adalah para
                soa pemegang angkatan darat di Kesultanan Ternate, lihat
                H. Masyhud Ashari, 2008, Status Tanah-Tanah Kesultanan
                Ternate Di Provinsi Maluku Utara (Tinjauan Juridis Hukum
                Tanah Nasional). Laporan Penelitian: DPPM UII – Fakultas
                Hukum UII Yogyakarta, hlm.42-48.
            63  Hi. Mudaffar Sjah, “Sejarah Hukum Adat dan Lingkungan
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68