Page 60 - Dinamika Pengaturan dan Permasalahan Tanah Ulayat
P. 60

Dinamika Pengaturan dan Permasalahan Tanah Ulayat  41


              1.   membuat aturan sendiri (dalam hal ini awig-awig );
                                                               53
              2.  melaksanakan sendiri peraturan yang dibuat (melalui
                  prajuru);
              3.  mengadili dan menyelesaikan sendiri (dalam lembaga
                  Kertha Desa);
              4.  melakukan pengamanan sendiri  (melalui  pekemitan,
                  pegebagan, dan pecalangan).


                  Desa adat diikat oleh hukum adat (awig-awig) dan juga

              tradisi dan tata krama . Dalam desa adat kahyangan tiga
                                  54
              menempati posisi hulu atau kepala, sehingga bagi desa adat
              kahyangan inilah pemberi inspirasi, kekuatan dan tempat
              memohon  keselamatan  untuk warga desa  seluruhnya.
                                                                  55
              Desa adat dibatasi oleh wilayah tertentu, dimana menurut



              53  Awig-awig adalah aturan  yang dibuat oleh  krama  desa
                  pakraman dan atau  krama banjar  pakraman yang dipakai
                  sebagai  pedoman  dalam  pelaksanaan  Tri  Hita  Karana
                  sesuai dengan  desa mawacara dan dharma agama di desa
                  pakraman/banjar  pakraman masing-masing. (Angka 11
                  Perda Nomor 3 Tahun 2001).  Awig-awig ada yang  tertulis,
                  namun sebagian besar tidak tertulis. Untuk mengatur lebih
                  lanjut  ketentuan yang  terdapat  dalam  awig-awig secara
                  lebih terperinci, maka masing-masing desa pakraman dapat
                  membuat peraturan yang lebih rinci yang disebut dengan
                  perarem. Lihat Wayan P. Windia, 2008, op.cit, hlm. 9.
              54  Tradisi adalah  kebiasaan  luhur dari  leluhur  yang  diwarisi
                  secara turun temurun, sedangkan tata krama adalah etika
                  pergaulan yang juga merupakan norma  dalam kehidupan
                  bermasyarakat.  Hanya ditegaskan  bahwa  tradisi  dan  tata
                  krama itu berasal dari budaya atau ajaran Hindu. Lihat ibid
                  ... hlm.18.
              55  I Made Suasthawa Dharmayuda, 2001, op.cit, hlm.19.
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65