Page 62 - Dinamika Pengaturan dan Permasalahan Tanah Ulayat
P. 62

Dinamika Pengaturan dan Permasalahan Tanah Ulayat  43


              (1)  Desa Bali Aga (Bali Mula), yaitu desa pakraman yang
                  masih tetap  menganut tradisi  pra-Majapahit.  Pada
                  desa-desa  seperti  ini  tidak dikenal adanya  sistem
                  kasta.  Kebanyakan berada  di  sekitar Kintamani  dan
                  daerah pegunungan lainnya di Bali;
              (2)  Desa  Apanaga, yaitu  desa  pakraman yang  sistem
                  kemasyarakatannya   dipengaruhi   oleh   Kerajaan
                  Majapahit, termasuk hukum yang berlaku. Desa-desa
                  ini umumnya terletak di daerah Bali daratan;

              (3)  Desa  Anyar  (desa  baru), yaitu  desa yang  terbentuk
                  relatif baru, sebagai akibat dari adanya perpindahan
                  penduduk  (transmigrasi  lokal) dengan  tujuan awal
                  mencari  penghidupan. Desa-desa  seperti ini  dapat
                  ditemui di daerah Jembrana dan Buleleng Barat.


                  Desa adat di  Bali  pada  prinsipnya  merupakan  suatu

              lembaga sosial tradisional, yang mewadahi kegiatan sosial
              ekonomis,  budaya  dan keagamaan masyarakat  umat
              Hindu,  dalam  ikatan Khayangan  Tiga,  yang  mempunyai
              kewilayahan, pengurus adat krama desa, aturan adat yang
              berupa  awig-awig, harta kekayaan  sendiri,  serta berhak
              mengurus rumah tangganya sendiri. Atas dasar hal tersebut
              di atas, Desa Adat tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan
              sosial, budaya dan keagamaan masyarakat umat Hindu di
              Bali. Di samping itu Desa Adat dilandasi Tri Hita Karana,

              yaitu Kahyangan, Pawongan dan Palemahan.  Sampai saat
                                                      60

              60  Anonim, 1995, ‘Sambutan Gubernur Kepala Daerah Tingkat
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67