Page 3 - TOPIK 4 - a. GELOMBANG DAN OPTIK
P. 3
Yang mana , , dan ∅ adalah besaran-besarab yang akan kita
definisikan berikutnya.
Kosntanta ∅ disebut sudut fase atau fase konstan. Sementara
itu, besaran disebut frekuensi angular . Untuk menghubungkannya
dengan frekuensi dan periode , perlu kita ingat bahwa posisi ( )
partikel harus kembali pada nilai awalnya pada akhir sebuah periode.
Artinya, jika ( ) adalah posisi pada beberapa waktu tertentu, maka
partkel harus kembali pada posisi yang sama di + . Sekarang kita
gunakan persamaaan (3) untu menunjukkan kondisi ini, dan kita anggaj
bahwa ∅ = 0 untu menghilangkan besaran ini. Kembali ke posisi yang
sama dapat dituliskan sebagai berikut:
cos = cos ( + ) (4)
Fungsi kosinus pertama terulang lagi ketika fasenya naik sebesar 2 .
Sehingga, persamaan (4) menjadi
( + ) = + 2 atau = 2
Sehingga dari persamaan (2), frekuensi angular adalah
2
= = 2 (5)
Satuan SI untuk frekuensi angular adalah radian pers sekon.
4.1.2. Kecepatan Gerak Harmonik Sederhana
Pada gerak harmonik, kecepatan tergantung pada magnitudo
dan arah pergerakan partikel antara titik-titik kritis (dimana kecepatan
kecepatan sesaatnya nol) dan melalui titik pusat (dimana kecepatannya
maksimum). Untuk menentukan ( ) sebagai fungsi waktu, maka kita
perlu menderivasi fungsi posisi terhadap waktu ( ) pada persamaan
(3)