Page 4 - UAS - Adelia Rahma - 064
P. 4
A. Perjuangan Merebut Irian Barat
Indonesia berhasil memperoleh pengakuan kedaulatan dari Belanda melalui hasil
kesepakatan dalam Konferensi Meja Bundar. Meskipun demikian, bukan berarti
permasalahan Indonesia dan Belanda seluruhnya selesai. Ada sebuah permasalahan yang
tertunda, yaitu masalah Irian Barat. Berdasarkan Konferensi Meja Bundar, permasalahan
Irian Barat akan diselesaikan melalui perundingan setelah satu tahun penyerahan
kedaulatan.
1. Latar Belakang Masalah Irian Barat
Hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) menyatakan bahwa status quo di Irian
Barat tetap berlaku. Ditentukan pula bahwa selama setahun setelah pengakuan
kedaulatan RIS, masalah Irian Barat akan diselesaikan dengan perundingan. Dalam
tafsiran RIS, Belanda akan menyerahkan Irian Barat setelah setahun pengakuan
kedaulatan. Sebaliknya, Belanda mengartikan bahwa penyerahan Irian Barat hanya
dilakukan melalui perundingan kembali. Pihak RI pun menganggap bahwa Belanda
terlalu keras kepala tidak mau menepati isi KMB yang berhubungan dengan
penyelesaian masalah Irian Barat.
2. Upaya Pengembalian Irian Barat
Untuk mengembalikan Irian Barat, pemerintah Indonesia melakukan tiga
macam cara, yaitu melalui jalur diplomasi, konferensi ekonomi, dan konfrontasi. Pada
tahun 1951 perundingan dilakukan untuk membahas soal Uni Indonesia-Belanda dan
masalah Irian Barat. Akan tetapi, perundingan itu tidak membuahkan hasil. Bahkan,
pada tahun 1952 dengan persetujuan parlemennya, Belanda memasukkan wilayah Irian
Barat sebagai bagian dari Kerajaan Belanda. Indonesiapun mengajukan usul soal Irian
Barat dalam sidang umum PBB. Akan tetapi, usaha Indonesia ini mengalami kegagalan.
PBB dirasakan tidak mampu mengatasi persoalan Irian Barat sehingga perlu di-
tempuh jalan lain. Indonesia segera memutuskan hubungan Indonesia-Belanda secara
sepihak yang dituangkan dalam undang-undang pembatalan KMB pada tahun1956.
Selanjutnya, dibentuk pemerintahan Provinsi Irian Barat dengan Sultan Tidore, yaitu
Zainal Abidin Syah sebagai gubernur.Ia berkedudukan di Soasiu (Tidore).
Usaha diplomasi ternyata tidak banyak membuahkan hasil. Oleh karena itu,
pemerintah Indonesia melakukan perjuangan melalui jalur ekonomi. Diharapkan
dengan tekanan ekonomi, Belanda bersedia memenuhi janjinya untuk menyerahkan
Irian Barat. Langkah pertama adalah melakukan pembatalan utang-utang Indonesia
kepada Belanda senilai F 3,661juta. Tindakan yang lebih tegas dengan dikeluarkannya
4