Page 5 - UAS - Adelia Rahma - 064
P. 5
undang-undang nasionalisasi perusahaan milik Belanda yang sebagian besar berupa
perusahaan perkebunan. Seluruh perusahaan Belanda yang dinasionalisasi berjumlah
tujuh ratus buah dengan nilai $ 1,500 juta. Selain itu, Indonesia pun memindahkan pasar
komoditas Indonesiadari Rotterdam (pelabuhan utama Belanda) ke Bremen (Jerman).
Belanda yang selama ini menjadi penyalur komoditas Indonesia untuk
dipasarkan di Eropa pun terpukul berat. Akan tetapi, cara ekonomi ini ternyata tidak
mencapai hasil yang diinginkan. Oleh karena itu, Indonesia mulai melakukan usaha
terakhir, yaitu dengan jalan konfrontasi. Upaya konfrontasi ini dilakukan melalui
pencanangan tiga komando rakyat yang disebut Trikora.
3. Trikora dan Persetujuan New York
Untuk menggerakkan rakyat sebagai pendukung usaha pengembalian Irian
Barat, dibentuk Front Nasional Pembebasan Irian Barat. Menteri keamanan nasional
yaitu Jenderal A.H. Nasution pun segera menanda-tangani persetujuan pembelian
senjata dari Rusia. Pembelian senjata tersebut adalah pembelian senjata terbesar dalam
sejarah Indonesia. Selanjutnya, dilakukan rapat umum di Yogyakarta yang
menghasilkan Tri Komando Rakyat (Trikora) yang berisi hal-halsebagai berikut:
a. Gagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan Belanda.
b. Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat, tanah air Indonesia.
c. Bersiaplah untuk mobilisasi umum mempertahankan kemerdekaan dan
kesatuan tanah air dan bangsa.
Selanjutnya, dibentuk Komando Mandala Pembebasan Irian Barat dengan pang
limanya Brigjen Soeharto. Operasi-operasi untuk membebaskan Irian Barat dilakukan
dalam tiga fase, yaitu fase infiltrasi (akhir 1962), fase eksploitasi (1963), dan fase
konsolidasi (1964). Fase infiltrasi dilakukan dengan memasukkan sepuluh kompi di
sekitar sasaran tertentu dengan tujuan menciptakan daerah bebas de facto. Kesatuan itu
5