Page 33 - Perencanaan Hutan_Clear
P. 33
b. Tujuan dan sasaran diarahkan untuk menyelesaikan
permasalahan-permasalahan yang teridentifikasi dalam
pencapaian pengelolaan hutan lestari oleh manajemen KPH.
c. Tujuan dan sasaran diterjemahkan ke dalam target-target
capaian yang spesifik dan terukur
d. Tujuan dan sasaran tersosialisasikan dan menjadi komitmen
para pihak yang terlibat dalam pengelolaan KPH.
Hasil telaah dukungan proses pembangunan KPH di Indonesia
yang dilakukan oleh Schaefer (2008) dalam Kartodihardjo dkk.
(2011) merekomendasikan bahwa terdapat beberapa hal
penting yang perlu diperhatikan dalam penyusunan rencana
jangka panjang, yaitu:
a. Rencana Jangka Panjang KPH harus berisi lebih kongkrit
daripada kebijakan kehutanan daerah serta berisi sasaran
secara jelas dan terukur. Hal ini dimaksudkan sebagai alat
kontrol pencapaian hasil, tanpa kejelasan sasaran maka akan
sulit untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab dalam
pencapaiannya. Walaupun demikian dokumen rencana
jangka panjang tetap masih bersifat umum
b. Rencana pengelolaan dibuat terpisah untuk masing-masing
jenis pengelolaan (misalnya perbedaan jenis ijin, tujuan
pengelolaan seperti HTR, dan kondisi areal)
c. Data dari masing-masing area dapat dipadukan bersama
menjadi rencana keseluruhan KPH.
d. Target 10 tahunan harus terdefinisi secara jelas baik untuk
pemanfaatan, penanaman, rehabilitasi, reklamasi,
perlindungan hutan yang belum ada ijinnya, hutan tanaman
rakyat, HKm, REDD, dan lain sebagainya. Selanjutnya target
Perencanaan Hutan 23

