Page 34 - Perencanaan Hutan_Clear
P. 34
tersebut dapat dijadikan landasan untuk penetapan rencana
tahunan, beban kerja dan kebutuhan SDM.
e. Rencana jangka panjang perlu diikuti dengan rencana aksi
jangka menengah yang jelas, kongkrit dan mengikat. Dengan
demikian tanggungjawab pengendalian kegiatan dan
kinerjanya dapat tergambar dengan jelas
f. Di dalam rencana jangka panjang rencana pembiayaan harus
dimasukkan untuk memberikan kejelasan kebutuhan dana
sejak dari awal, untuk mendapatkan dana dari anggaran
pemerintah dan sumber lain dan sebagai dasar untuk
menentukan rencana kerja tahunan
g. Perlu pembentukan kelompok kerja yang terdiri dari KPH,
Dinas Kehutanan, BAPPEDA, dan pelaksana inventarisasi
untuk penyusunan rencana untuk mengintegrasikan
pendapat dalam merumuskan sasaran
h. Diperlukan harmonisasi antara rencana penataan hutan
dengan tata ruang. Untuk itu pengintegrasian BAPPEDA
dalam perencanaan jangka panjang sangat penting untuk
menghindari konflik dengan rencana tata ruang
i. Penyusunan rencana dan persetujuannya harus
dilaksanakan secepat mungkin, sehingga keputusan dalam
perencanaan masih berdasarkan data-data yang up to date
j. Peranan inventarisasi hutan yang menjadi inti rencana
pengelolaan jangka panjang harus ditekankan dalam
pedoman. Kegiatan inventarisasi akan menjadi dasar bagi
kegiatan KPH sendiri maupun untuk monitoring dan evaluasi
pemegang ijin.
Langkah-langkah operasional untuk perencanaan pengelolaan
hutan jangka panjang adalah sebagai berikut:
24 Perencanaan Hutan

