Page 39 - Perencanaan Hutan_Clear
P. 39

BAB III. SISTEM SILVIKULTUR




               A. Uraian Materi


                  Salah  satu  kompetensi  yang  harus  dimiliki  seorang  tenaga
                  perencana  di  bidang  kehutanan  yaitu  kemampuan  untuk

                  merumuskan  dan  menetapkan  sistem  silvikultur  yang  sesuai

                  dengan karakteristik bio-fisik sumberdaya hutan yang akan dikelola

                  dan kondisi sosial ekonomi masyarakat di sekitar kawasan hutan.
                  Bahkan kompetensi dimaksud berfungsi sebagai faktor determinan

                  dalam menentukan kualitas hasil penyusunan rencana kehutanan.

                  Konsepsi penting ini menjadi krusial untuk didiskusikan dalam Mata

                  Pelatihan (MP) Perencanaan Hutan.

                  Sistem  silvikultur adalah  sistem  budidaya  hutan  atau  teknik

                  bercocok  tanam  hutan  yang  dimulai  dari  pemilihan  bibit,
                  pembuatan       tanaman,      sampai     pada     pemanenan        atau

                  penebangannya        (SK     Menteri      Kehutanan      No.309/Kpts-

                  II/1999).  Sistem  silvikultur merupakan  serangkaian  kegiatan
                  terencana     mengenai      pengelolaan      hutan    yang     meliputi

                  penebangan,  peremajaan  dan  pemeliharaan  tegakan  hutan  guna

                  menjamin  kelestarian  produksi  kayu  dan  hasil  hutan  lainnya

                  (Ngadiono 2004).

                  Tiga  hal  penting  yang  menjadi  fokus  dalam  Sistem

                  silvikultur adalah:

                  1. Metode regerasi dari suatu tegakan yang membentuk hutan
                  2. Bentuk dari hasil yang akan diproduksi




                                                              Perencanaan Hutan   29
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44