Page 17 - E-MODUL
P. 17

Indikator Pencapaian Kompetensi (Waktu 3 x 30) 1 x pertemuan

                        Berdasarkan tahapan inkuiri terstruktur siswa diharapkan dapat :
                           3.12.1  Mengemukakan pengertian larutan penyangga


                           3.12.2   Menjelaskan larutan penyangga dan bukan larutan penyangga
                           3.12.3  Menjelaskan prinsip kerja larutan penyangga





                                 KOMPOSISI LARUTAN PENYANGGA


                            OBSERVASI


                            Ananda sudah paham konsep asam dan basa pada materi sebelumnya. Nah, bisakah

                  ananda bayangkan bila tubuh manusia dimasuki zat yang mengandung asam atau basa? Tentu
                  saja jika tubuh manusia pH-nya tiba-tiba naik atau turun drastis akibat masuknya larutan asam

                  atau  basa  maka  akan  sangat  berbahaya  hingga  menyebabkan  kematian.  Sehingga,  tubuh

                  manusia harus selalu tetap dijaga keseimbangan keasamannya atau pH-nya. Untuk menjaga
                  keseimbangan  asam  tersebut  maka  tubuh  manusia  harus  memiliki  sifat  sebagai  larutan

                  penyangga atau buffer. Dengan adanya sifat larutan penyangga, maka tubuh manusia dapat
                  mempertahankan pH walaupun menerima berbagai penambahan zat yang mengandung asam

                  atau basa.










                                   Gambar 5. Contoh Larutan  Penyangga (Chang, 2014 :650)
                  Pada  pelajaran  sebelumnya  ananda  telah  mempelajari  teori  asam-basa,  yang  dikemukakan

                  oleh Arrhenius, Bronsted–Lowry, dan Lewis. Definisi Teori asam basa Arrhenius berfungsi
                  dalam banyak kasus, definisi tersebut tidak dapat dengan mudah dalam menjelaskan beberapa

                  zat bertindak sebagai basa meskipun tidak terdapat dalam larutan. Teori arrhenius juga tidak

                  berlaku  untuk  perlaut  tair.  terbatas  pada  pelarut  air,  Bronsted–Lowry,  diperkenalkan  1923
                  menyatakan  teori  yang  tidak  terbatas  pada  pelarut  air,  tapi  juga  reaksi  dalam  pelarut  lain.


                   Suci & Minda Azhar                                                                     3
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22