Page 56 - E-BIOSTORIETTE STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN
P. 56
SOAL EVALUASI
Pada suatu hari aku melihat sebuah acara kisah inspiratif dari seorang
pemulung bernama Paidi yang berusia 37 tahun asal desa Kepel di Madiun. Saat
ini, hidupnya sudah berubah, bahkan orang menyebutnya sebagai seorang
miliarder. Semua ini berkat keberhasilannya mengembangkan bisnis pangan
berupa umbi porang. Umbi yang tumbuh liar dan dipandang sebelah mata ini, kini
menjadi salah satu komoditas ekspor yang banyak diminati di dunia internasional,
seperti China, Jepang, Vietnam dan Australia. Permintaan pasar yang semakin
meningkat, maka Paidi mulai mencari alternatif mengembangbiakkan umbi
porang dalam waktu yang lebih cepat dengan tidak mengubah kualitasnya.
Sampai pada akhirnya ia menemukan sebuah solusi, yaitu menggunakan metode
kultur jaringan. Biasanya bagian tanaman porang yang dikulturkan, yaitu tunas
muda yang baru muncul dari umbi, bubil, tangkai daun, dan daun. Namun, ia
lebih sering menggunakan tunas dari umbi dan tangkai daun. Penggunaan tangkai
daun lebih mudah diperoleh, karena jumlah tangkainya yang banyak dan dalam
pengambilannya tidak merusak umbi, sehingga tidak merusak induknya, tetapi
hasil kultur yang didapat lebih rendah tingkat keberhasilannya. Penggunaan tunas
umbi sendiri dianggap sebagai sumber eksplan alternatif, karena umbinya
mengandung senyawa glukomannan yang tinggi. Pengambilan eksplan tersebut
dilakukan pada bagian yang mengandung jaringan meristem. Oleh karena itu,
umbinya pun dapat bermanfaat sebagai sumber bahan pangan seperti tahu Jepang,
bahan kosmetik, industri kertas, cat, tekstil, dan bahan negatif film. Pengambilan
eksplan tersebut dilakukan pada bagian yang mengandung jaringan meristem.
30