Page 35 - MODUL A
P. 35
36 | P a g e
4. Isikan larutan yang akan dipisahkan berdasarkan perbedaan titik didih hingga level
yang ditentukan dalam bejana kemudian hidupkan burner
5. Cek kenaikan suhu dari campuran tersebut dengan fluida pendingin dalam
kondensor dijalankan pelan – pelan sesuai dengan ketentuan
6. Cek laju air pendingin, laju volemetrik dari air pendingin maksimum suhu air yang
keluar kondenser maksimal di bawah 20° C dari suhu pengembunan (suhu didih)
komponen yang akan diuapkan
7. Suhu operasional kondenser maksimal 5° C di bawah suhu didih bahan yang akan
diuapkan
8. Jika uap yang menetes ke dalam bejana semakin sedikit, berarti menunjukkan
fraksi yang tidak menguap dalam bejana distilasi dan mengalami titik maksimal.
Dalam hal ini diperlukan penambahan bahan yang akan diuapkan atau diakhiri
proses distilasi sederhana tersebut karena kandungan komponen titik didihnya lebih
tinggi mencapai maksimal dalam bejana distilasi.
9. Hasil distilasi diambil di bejana kondenser atau pada penampung yang disediakan.
F. PERALATAN KONTROL PROSES DISTILASI
Dalam mengoperasikan menara distilasi memerlukan alat kontrol yang baik agar hasil
dari proses distilasi sesuai yang dikehendaki. Peralatan kontrol yang dikehendaki
adalah sebagai berikut.
a. Peralatan kontrol suhu untuk mengatur berapa derajat panas dari larutan di dalam
bejana distilasi dipanasi. Kontrol ini berupa thermostate apabila cairan/larutan biner
tersebut sudah panas sesuai dengan titik didih dari komponen yang lebih mudah
menguap, kompor pemanas (burner) mengecilkan apinya. Peralatan kontrol suhu
tersebut perlu ditambahkan termometer manual atau digital tentunya dengan
ketepatan (akurasi) yang baik. Hal ini bertujuan untuk mengontrol thermostate yang