Page 36 - MODUL A
P. 36
37 | P a g e
mengendalikan kompor pemanas (burner).
b. Suhu pada air di pipa perpindahan panas pada tabung kondenser jauh lebih rendah
dari suhu pengembunan (suhu didih).
c. Suhu operasional kondenser harus lebih rendah minimal 5° C dari suhu
pengembunan (suhu didih) larutan yang akan diambil hasilnya.
d. Pemanas pada burner (jika menggunakan api langsung dikontrol apinya oleh
thermostate.
e. Kecepatan volumetrik dari pipa kondenser dikontrol oleh suhu operasional
kondenser agar pengembunan cepat berlangsung. Biasanya lebih rendahnya di
bawah 5° C langsung.
f. Seiring waktu, komponen yang mudah menguap akan tinggal sedikit, sedangkan
komponen yang suhu didihnya lebih tinggi akan bertambah banyak. Untuk hal ini,
umpan segar dari bejana distilasi ditambahkan.
G. PRINSIP KERJA DISTILASI ETANOL
Jadi prinsip kerja distilasi etanol kurang lebih seperti ini. Pertama cairan fermentasi
dipanaskan sampai suhu titik didih etanol. Kurang lebih 79oC, tapi biasanya pada suhu 80-
81oC. Etanol akan menguap dan uap etanol ditampung/disalurkan melalui tabung. Di
tabung ini suhu uap etanol diturunkan sampai di bawah titik didihnya. Etanol akan berubah
lagi dari fase gas ke fase cair. Selanjutnya etanol yang sudah mencair ditampung di bak-
bak penampungan.
Kalau kita perhatikan, termometer akan bergerak ke suhu kesetimbangan air-etanol,
sekitar 80oC. Jarum termometer akan tetap pada suhu ini sampai kadar etanolnya berkurang.
Jarum termometer akan bergerak naik, ini menunjukkan kalau kadar etanolnya mulai
berkurang.
Dalam proses ini pengaturan suhu adalah bagian paling penting. Kalau kita bisa
mempertahankan suhu pada titik didih etanol, kadar etanol yang diperoleh akan semakin