Page 5 - Hubungan Kesultanan Demak dan Cirebon
P. 5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Singkat
1. Kesultanan Demak
Demak merupakan kesultanan Islam pertama yang ada di Jawa. Sebelumnya,
kesultanan Demak merupakan daerah taklukan Majapahit yang dipercayakan Raja
Majapahit kepada anaknya yaitu Raden Patah. Raden Patah kemudian menjadi raja
pertama kesultanan Demak. Kesultanan Demak menjadi pusat perkembangan
agama Islam yang diramaikan oleh para wali yang biasa disebut dengan istilah
“Walisongo”, merekalah yang memimpin penyebaran agama Islam di seluruh
1
Jawa.
Kesultanan Demak dipimpin oleh Raden Patah sejak akhir abad ke-15 sampai
abad ke-16. Setelah itu kepemimpinannya digantikan oleh putranya, Pati Unus. Visi
besar Pati Unus dalam kepemimpinan ini adalah menjadikan Demak sebagai
kesultanan maritim yang besar. Pada masa pemerintahannya, Demak merasa
terancam dengan adanya Portugis di Malaka. Karena itu, setalah naik tahta Pati
Unus melakukan penyerangan ke Malaka. Akan tetapi tentaranya mengalami
2
kekalahan pada tahun 1512-1513.
Pati Unus digantikan oleh Sultan Trenggono. Di bawah pemerintahan sultan
Trenggono ini yaitu tahun 1524-1546, Islam tersebar cepat ke seluruh tanah Jawa
3
bahkan sampai ke Palembang dan Kalimantan. Peristiwa penting pada masa
kekuasaan Sultan Trenggono yaitu datangnya seorang ulama terkemuka yang
bernama Fatahillah. Fatahillah diterima oleh Sultan Trenggono dengan tangan
terbuka dan dinikahkan dengan adiknya. Fatahillah juga yang memimpin dalam
4
penaklukan Sunda Kelapa dengan dibantu Cirebon. Sultan Trenggono meninggal
pada tahun 1546 dalam sebuah pertempuran, dan kemudian digantikan oleh Sunan
Prawoto. Pada tahun 1549 Sultan Prawoto dibunuh oleh suruhan Arya Panangsang
karena adanya dendam. Arya Panangsang kemudian menjadi penguasa Demak,
1 Helmiati, Sejarah Islam Asia Tenggara, (Pekanbaru: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, 2014), hlm. 56.
2 Helmiati, Sejarah Islam Asia Tenggara, hlm. 60.
3 Helmiati, Sejarah Islam Asia Tenggara, hlm. 61.
4 Ivan Taniputera, Ensiklopedi Kerajaan-Kerajaan Nusantara: Hikayat dan Sejarah, (Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media, 2017), hlm. 76.
2

