Page 9 - Hubungan Kesultanan Demak dan Cirebon
P. 9
orang yang didatangkan dari Majapahit, Demak dan Cirebon sendiri. Sunan
17
Kalijaga dipercaya menjadi arsitek pembangunan masjid tersebut.
Pola hubungan yang terjalin antara kesultanan Demak dan Cirebon adalah
saling mendukung untuk menyebarkan agama Islam di tanah Jawa dengan kekuatan
Demak sebagai kesultanan yang kuat dan kesultanan Cirebon dengan kehebatan
dakwah sultannya yaitu Sunan Gunung Jati. Kesamaan arah dan tujuan dakwah
Islam membuat hubungan kesultanan Demak dan Cirebon semakin erat dan
menjadikan Islam berjaya di tanah Jawa.
3. Hubungan Ekonomi
Pada abad 16 pasca penaklukan pelabuhan Sunda Kelapa dan Banten,
kesultanan Demak dan Cirebon menjadikan wilayah Sunda Kelapa dan Banten
sebagai pintu perdagangan internasional. Sunda Kelapa dan Banten menjadi bandar
perdagangan terpenting dan semakin pesat berkat perjualan barang dagangannya,
yaitu berupa rempah-rempah dengan kualitas tinggi, seperti: lada, asam, cengkeh
dan kayu manis. Sunda Kelapa dan Banten berkembang sebagai bandar
18
perdagangan dan sekaligus sebagai pusat penyebaran agama Islam.
Kesamaan visi antara kesultanan Demak dan Cirebon dalam pengembangan
ekonomi juga didukung dengan letak geografis kedua kesultanan yang berada di
pesisir Pantai Utara, hal ini menguntungkan dalam segi perekonomian karena
seluruh pesisir utara Jawa Barat sudah berada di bawah kekuasaan Islam. Akibat
politik ini bandar-bandar lain termasuk Cirebon merupakan tempat jaringan
perdagangan internasional atau pasar dunia yang menjadi sumber ekonomi dan
perdagangan serta sumber penghasilan kerajaan-kerajaan Islam yang sedang
tumbuh dan berkembang, terbentang dari Cirebon, Demak hingga Banten.
Selain itu, hubungan antara Kesultanan Demak dan Cirebon diikat dalam tali
pernikahan, terbukti dari anak-anak sultan maupun pejabat-pejabat kerajaan antara
Demak dan Cirebon yang membangun hubungan keluarga.
17 https://islamindonesia.id/sejarah/inilah-masjid-yang-konon-dibangun-sunan-gunung-jati-dan-sunan-
kalijaga-dalam-semalam.htm diakses pada 8 April 2020.
18 Arifah Mahfudzoh, “Hubungan Perdagangan Cirebon dan Sunda Kalapa Abad XVI: Suatu Studi
Sejarah Ekonomi”, Skripsi, Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2018, hlm. 55
6

