Page 6 - Hubungan Kesultanan Demak dan Cirebon
P. 6

namun  akhirnya  Arya  Panangsang  berhasil  dibunuh  oleh  pasuka  Joko  Tingkir,

                          menantu  Sultan  Prawoto.  Meninggalnya  Sultan  Prawoto  menandai  berakhirnya
                                                      5
                          kerajaan Demak, tahun 1549.
                       2.  Kesultanan Cirebon
                              Menurut Tome Pires sebagaimana dikutip oleh Helmiati, Islam sudah ada di

                          Cirebon sekitar tahun 1470-1475. Kesultanan Cirebon merupakan kesultanan Islam
                                                  6
                          pertama  di  Jawa  Barat.   Kesultanan  Cirebon  berawal  dari  sebuah  nama  daerah
                          bernama  Caruban  yang  ditingkatkan  menjadi  kerajaan  Caruban  Larang  dan

                          dipimpin  oleh  Raden  Walangsungsang.  Pada  tahun  1479,  Syarif  Hidayatullah
                          dinobatkan  sebagai  penguasa  Caruban  Larang.  Setelah  itu  para  wali  yang  lain

                                                                                    7
                          mengangkat syarif Hidayatullah menjadi Sunan Gunug Jati.
                              Sejak  tahun  1528,  Sunan  Gunung  Jati  menyerahkan  pemerintahan  kepada
                          anaknya dan kemudian menantunya. Karena Ia ingin memfokuskan dirinya untuk
                                                8
                          mengabdi pada agama.  Selama Sunan Gunung Jati fokus berdakwah, kekosongan
                          kekuasaan  di  kesultanan  Cirebon  diambil  alih  oleh  Fatahillah  dan  secara  resmi

                          menjadi sultan Cirebon pada tahun 1568. Sayangnya, kekuasaan Fatahillah hanya
                          bertahan selama dua tahun karena Ia meninggal pada tahun 1570.

                              Sepeninggal  Fatahillah,  tahta  kerajaan  jatuh  kepada  Pangeran  Emas,  cucu

                          Fatahillah dan cicit Sunan Gunung Jati. Gelarnya adalah Panembahan Ratu I. Ia
                          memimpin  Cirebon  kurang  lebih  selama  79  tahun  (1570-1649).  Setelah

                          Panembahan Ratu I wafat, pemerintahan Cirebon diserahkan kepada cucunya yaitu
                          Pangeran Rasmi yang memiliki gelar Panembahan Adiningkusuma (Panembahan

                                  9
                          Ratu II).
                   B.  Hubungan Antara Kesultanan Demak dan Cirebon
                          Demak dan Cirebon memiliki  hubungan  yang sangat  dekat,  baik  secara politik,

                       keagamaan  maupun  ekonomi.  berikut  penjelasan  dari  hubungan  antara  kesultanan
                       Demak dan Cirebon tersebut:

                       1.  Hubungan Politik





                       5  Helmiati, Sejarah Islam Asia Tenggara, hlm. 62.
                       6  Helmiati, Sejarah Islam Asia Tenggara, hlm. 67.
                       7  Ivan Taniputera, Ensiklopedi Kerajaan-Kerajaan Nusantara..., hlm. 39-40
                       8  Helmiati, Sejarah Islam Asia Tenggara, hlm. 69.
                       9  Firliana Tiya Deviani, “Perjanjian 7 Januari 1681 dan Implikasinya Terhadap Kehidupan Sosial Politik
               Ekonomi di Kerajaan Cirebon (1681 M-1755 M)”, dalam Tamaddun, Vol. 4 Edisi 1 (Januari-Juni 2016), hlm.
               125.

                                                            3
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11