Page 36 - E-BOOK
P. 36
Birokrat Senior Bekerja dengan Hati “Antara Biografi dan Karya Pengabdian”
“Mungkin fokus utama saya adalah pendidikan untuk meraih cita-cita masa kecil
saya mengikuti jejak bapak saya, juga nasehat orang tua untuk harus prioritaskan
sekolah dan bekerja. Sehingga selama sekolah tidak pernah pikir tentang pacaran
apalagi nikah. Bahkan selesai kuliah, saya juga belum berkeinginan menikah
karena fokus mencari kerja dan berpenghasilan, sebab dalam budaya orang Mee
(nama suku Frans Pekey) dulu setiap anak laki-laki boleh menikah atau dinikahkan
apabila bisa berkebun, berburuh, bisa membuat rumah dan bisa menghidupi
(nafkah) keluarganya,” jelas Frans Pekey.
Faktor orientasi hidup dan budaya atau adat tersebut sangat mempengaruhi
perjalanan masa lajang Frans Pekey, yang kemudian membuat dirinya fokus
meraih cita-cita dan sukses dalam hal pendidikan; serta ingin menjadi laki-laki
yang bertanggung jawab; yang mampu menghidupi rumah tangganya melalui
pekerjaan dan penghasilan, sekaligus kepastian tempat tinggal dan segala hal yang
dibutuhkan lainnya.
Pada satu sisi, hal itu sangatlah baik, tetapi di sisi lain bisa dikatakan kurang tepat. 35
Mengingat antara faktor kesiapan, kematangan dan kesuksesan tidak selalu berjalan
sebanding atau semulus dengan faktor usia, kesehatan dan regenerasi/keturunan.
Pada aspek inilah yang diakui sendiri oleh Frans Pekey dengan mengatakan “pilihan
antara orientasi hidup saya dengan masalah usia dan regenerasi akhirnya saya
rasakan sekarang bahwa ternyata untuk berumah tangga tidak selalu menunggu
kesuksesan, tetapi rumah tangga yang dibangun dari niat bersama untuk meraih
masa depan bersama yang sukses secara materi, nonmateri dan regenerasi,”
ungkapnya.
Pengakuan Frans Pekey ini cukup beralasan karena dirinya sendiri baru menikah
pada tahun 2005 ketika berusia 38 Tahun, setelah selesai studi S2 di UGM Yogyakarta
dan saat menjabat sebagai Kepala Bagian Kepegawaian Sekretariat Daerah Kota
Jayapura. Dia menikahi seorang putri peranakan Paniai dan Blitar (Papua-Jawa)
yang bernama Maria Yuvita Gobay dan berprofesi sebagai PNS Tenaga Dosen di
salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Jayapura.
Pernikahan tersebut dilangsungkan pada tanggal 26 September 2005. Perkawinan