Page 6 - Microsoft Word - b442-0090-7e8a-5eab
P. 6

mengembangkan  kemampuan  untuk  menganalisis  situasi,  mengidentifikasi  masalah,

              dan menemukan solusi yang tepat. Pembelajaran tidak lagi terbatas pada ruang kelas,
              tetapi dapat berlangsung di berbagai setting dan melibatkan berbagai sumber belajar

              di masyarakat.


              Implementasi Kurikulum Merdeka

              1. Perencanaan Pembelajaran
                    Perencanaan  pembelajaran  dalam  Kurikulum  Merdeka  mengedepankan  prinsip

              fleksibilitas  dan  kontekstualisasi  sambil  tetap  mempertahankan  standar  mutu
              pendidikan nasional. Proses perencanaan dimulai dengan analisis mendalam terhadap

              karakteristik peserta didik, kondisi lingkungan belajar, dan ketersediaan sumber daya

              pembelajaran.      Guru    diberikan    keleluasaan     untuk    mengembangkan         modul
              pembelajaran  yang  sesuai  dengan  kebutuhan  spesifik  peserta  didik  mereka,  tanpa

              terikat pada format baku yang kaku.
                    Dalam mengembangkan perencanaan pembelajaran, guru dapat memanfaatkan

              berbagai sumber dan platform pembelajaran yang disediakan oleh Kemendikbudristek,
              seperti  platform  Merdeka  Mengajar,  sambil  tetap  memiliki  kebebasan  untuk

              memodifikasi  dan  mengadaptasi  materi  sesuai  dengan  konteks  lokal.  Perencanaan

              pembelajaran  juga  mencakup  pengembangan  assessment  for  learning  yang
              terintegrasi,  memungkinkan  guru  untuk  secara  berkelanjutan  mengevaluasi  dan

              menyesuaikan strategi pembelajaran berdasarkan perkembangan peserta didik.
                    Aspek  penting  lainnya  dalam  perencanaan  pembelajaran  adalah  integrasi

              teknologi  digital  dan  media  pembelajaran  yang  relevan.  Guru  didorong  untuk
              memanfaatkan  berbagai  tools  digital  dan  platform  pembelajaran  online  untuk

              memperkaya  pengalaman  belajar  peserta  didik.  Namun,  perencanaan  ini  tetap

              mempertimbangkan  kesenjangan  digital  yang  mungkin  ada,  sehingga  alternatif
              pembelajaran  non-digital  tetap  tersedia  untuk  memastikan  akses  yang  setara  bagi

              semua peserta didik.

              2. Proses Pembelajaran
                    Proses pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka dirancang sebagai pengalaman

              belajar  yang  holistik,  interaktif, dan  berpusat  pada  peserta  didik. Pembelajaran  tidak
              lagi  dipandang  sebagai  proses transmisi  pengetahuan  satu  arah, melainkan  sebagai

              proses konstruksi pengetahuan yang melibatkan partisipasi aktif peserta didik. Model
              pembelajaran  yang  dikembangkan  mencakup  berbagai  pendekatan  seperti  inquiry-
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11