Page 7 - Microsoft Word - b442-0090-7e8a-5eab
P. 7

based learning, project-based learning, dan problem-based learning yang mendorong

              peserta didik untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif.
                    Integrasi teknologi dalam proses pembelajaran dilakukan secara purposeful dan

              bermakna.  Penggunaan  teknologi  tidak  sekadar  untuk  mendigitalisasi  konten
              pembelajaran  tradisional,  tetapi  untuk  menciptakan  pengalaman  belajar  baru  yang

              tidak mungkin dilakukan tanpa teknologi. Misalnya, penggunaan simulasi virtual untuk

              memahami  konsep-konsep  kompleks,  platform  kolaborasi  online  untuk  proyek
              kelompok, atau tools analisis data untuk pembelajaran berbasis penelitian.

                    Penguatan  pendidikan  karakter  menjadi  bagian  integral  dari  proses
              pembelajaran,  bukan  sebagai  tambahan  atau  program  terpisah.  Nilai-nilai  karakter

              diintegrasikan dalam berbagai aktivitas pembelajaran melalui pemodelan, refleksi, dan

              praktik langsung. Guru berperan sebagai fasilitator yang tidak hanya memperhatikan
              pencapaian akademik, tetapi juga perkembangan sosial-emosional peserta didik.

              3. Asesmen
                    Sistem asesmen dalam Kurikulum Merdeka mengadopsi pendekatan yang lebih

              komprehensif  dan  autentik  dalam  mengukur  perkembangan  peserta  didik. Asesmen
              tidak  lagi  dipandang  sebagai  alat  untuk  menghakimi  atau  membandingkan  peserta

              didik,  melainkan  sebagai  instrumen  untuk  memahami  dan  mendukung  proses

              pembelajaran.  Framework  asesmen  mencakup  tiga  dimensi  utama:  asesmen
              diagnostik,  formatif,  dan  sumatif,  yang  masing-masing  memiliki  tujuan  dan  peran

              spesifik dalam mendukung pembelajaran.
                     Asesmen  diagnostik  dilakukan  di  awal  pembelajaran  untuk  mengidentifikasi

              pengetahuan  awal,  kesiapan  belajar,  dan  potensi  kesulitan  belajar  peserta  didik.
              Informasi  ini  menjadi  dasar  bagi  guru  dalam  merancang  pembelajaran  yang  sesuai

              dengan  kebutuhan  individual  peserta  didik.  Asesmen  formatif  dilakukan  secara

              berkelanjutan selama proses pembelajaran, memberikan umpan balik yang konstruktif
              untuk  perbaikan  pembelajaran.  Asesmen  ini  dapat  berbentuk  observasi,  diskusi,

              proyek,  atau  berbagai  bentuk  penugasan  yang  memungkinkan  peserta  didik

              mendemonstrasikan pemahaman mereka.
                    Portofolio  pembelajaran  menjadi  instrumen  penting  dalam  sistem  asesmen

              Kurikulum Merdeka. Portofolio tidak hanya berisi kumpulan hasil karya peserta didik,
              tetapi  juga  mencakup  refleksi  pembelajaran,  dokumentasi  proses,  dan  bukti

              perkembangan  kompetensi.  Melalui  portofolio,  perkembangan  peserta  didik  dapat
              dipantau secara komprehensif, tidak hanya dari aspek kognitif tetapi juga keterampilan,

              sikap, dan karakter.
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12