Page 51 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 OKTOBER 2019
P. 51

serikat buruh. Mereka mendesak kenaikan upah harus didasarkan dari survei
               kebutuhan hidup layak (KHL).

               Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqal memastikan, serikat
               buruh akan menolak kenaikan upah minimum sebesar 8,51 persen sebagaimana
               yang disebutkan dalam Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan.

               Sebab, kata dia, kenaikan ini mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun
               2015 tentang Pengupahan (PP 78/2015) yang selama ini ditolak oleh buruh
               Indonesia. Padahal, aturan PP 78/2015 selama ini didesak untuk adanya revisi.

               Khususnya, terkait dengan pasal mengenai formula kenaikan upah minimum.

               "Dengan demikian, dasar perhitungan UMP harus didahului dengan survei
               kebutuhan hidup layak (KHL) di pasar," kata Iqbal kepada awak media, Jumat
               (18/10/2019).

               Lebih lanjut, dia menjelaskan, KHL yang digunakan dalam survei pasar adalah KHL
               yang baru, yang sudah ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya. Adapun KHL yang
               baru tersebut berjumlah 78 item dari yang sebelumnya 60 item. Menurut informasi
               Iqbal, KHL baru sudah disepakati Dewan Pengupahan Nasional berjumlah 78 item.
               Namun demikian, KSPI menghitung KHL baru adalah 84 item.

               Karena itu, jika perhitungan kenaikan upah minimum dihitung berdasarkan KHL
               yang baru tersebut, maka kenaikan upah minimum tahun 2020 berkisar 10 sampai
               15 persen.

               "Oleh karena itu, buruh menolak kenaikan upah minimum sebesar 8,51%,"
               tegasnya.

               Terlebih lagi, sambung dia, di dalam UU Ketenagakerjaan diatur, dasar hukum
               kenaikan UMP/UMK adalah menghitung KHL dari survei pasar.

               Setelah hasil survey didapat, besarnya kenaikan upah minimun dinegosiasi dalam
               Dewan Pengupahan Daerah dengan memperhatikan faktor-faktor yang lain.

               KSPI menilai, surat edaran tersebut melanggar UU Ketenagakerjaan. Apalagi sudah
               ada keputusan Mahkamah Agunh yang memenangkan buruh yang menyatakan
               menolak keputusan Gubernur Jawa Barat yang membuat keputusan terkait nilai
               upah minimum padat karya yang nilainya di bawah upah minimum yang berlaku.

               Sebagai langkah tindak lanjut, kata Iqbal, pihaknya akan kembali menemui Presiden
               Jokowi untuk meminta agar segera membentuk Tim Revisi PP No 78 Tahun 2015
               sesuai janji presiden yang disampaikan saat May Day 2019 dan pertemuan dengan
               KSPSI dan KSPI pada tanggal 1 Oktober 2019.

               (Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim).



                                                       Page 50 of 103.
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56