Page 52 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 OKTOBER 2019
P. 52
Title MENELAAH SENGKARUT REVISI UU KETENAGAKERJAAN ANTARA PENGUSAHA DAN BURUH
Media Name bisnis.com
Pub. Date 28 Oktober 2019
https://ekonomi.bisnis.com/read/20191028/12/1164010/menelaah-sengkarut -revisi-uu-
Page/URL
ketenagakerjaan-antara-pengusaha-dan-buruh
Media Type Pers Online
Sentiment Positive
JAKARTA - Revisi UU No.13/2003 tentang Ketenagakerjaan masih menimbulkan pro
dan kontra antara serikat pekerja dan pengusaha.
Pasalnay, baik pihak pengusaha maupun serikat pekerja menyatakan pembahasan
soal revisi tersebut sudah dilakukan sudah cukup lama, tetapi selalu terjadi
kebuntuan di antara kedua belah pihak.
Beberapa pasal yang menjadi perdebatan antara pengusaha dan pekerja adalah
pasal 89 tentang pengupahan, pasal 156 dan 157 tentang pesangon, pasal 59 dan
60 tentang kontrak kerja, serta pasal 64,65 dan 66 tentang tenaga alih
daya/mencadaya ( outcource ).
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Perindustrian Johnny
Darmawan meminta agar pihak serikat pekerja tak langsung menolak mentah-
mentah revisi beleid tersebut. Dia berharap agar penjelasan pengusaha didengarkan
terlebih dahulu sehingga terjadi kesepahaman.
Sehubungan dengan masalah pengupahan, Johnny mengatakan para pengusaha
ingin agar upah dihitung berdasarkan produktivitas tenaga kerja.
"Jadi maksudnya bukan upah murah, tetapi yang berdasarkan produktivitas.
Misalnya, kita hitung berapa produktivitas nasional segala macam, dan produktivitas
pekerjanya. Dia bisa dapat gaji besar kalau produktif," kata Johnny kepada Bisnis
.com , Minggu (27/10/2019).
Selain itu, lanjutnya, kenaikan upah harus mempertimbangkan kemampuan finansial
perusahaan. Dia mencontohkan beberapa negara menerapkan perhitungan upah
berdasarkan inflasi dan kemampuan finansial perusahaan. Berbeda dengan
Indonesia yang menerapkan perhitungan upah berdasarkan inflasi dan pertumbuhan
ekonomi nasional.
Soal pesangon, Johnny mengatakan rumusan mengenai pesangon dan siapa yang
Page 51 of 103.